Suara.com - Pemerintah meninjau ulang sejumlah proyek infrastruktur, khususnya yang memiliki tingkat ketergantungan tinggi terhadap bahan baku impor.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para menterinya mengevaluasi detail proyek yang memakai bahan baku impor ini dalam rapat di Istana Bogor pada 31 Juli 2018.
Presiden Jokowi mematok target penghematan yang cukup tinggi dari upaya tersebut. Karena jika program ini sukses, negara dapat menghemat devisa sebanyak 21 juta dolar AS setiap hari.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) kenaikan impor terjadi sepanjang semester pertama tahun ini dan menyebabkan neraca perdagangan defisit.
Komponen impor tertinggi adalah bahan baku untuk proyek infrastruktur, diantaranya impor besi baja, yang meningkat 39 persen, dan impor mesin serta alat listrik, yang naik 28 persen pada Mei 2018 lalu.
Tingginya penggunaan bahan impor dan valuta asing dalam proyek infrastruktur pun berdampak pada kinerja keuangan badan usaha milik negara atau BUMN, khususnya yang menggarap proyek-proyek penugasan besar.
Data Kementerian BUMN menyebutkan utang perusahaan negara yang berhubungan dengan jalan tol naik 54,05 persen pada 2014-2017, diikuti dengan pertumbuhan aset dan ekuitas masing-masing 53,29 persen dan 51,17 persen.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan akan mengevaluasi sejumlah proyek, seperti Pelabuhan Patimban dan kereta cepat Jakarta-Surabaya.
Meski menurutnya proyek yang sudah jalan akan tetap berlangsung. Namun ada upaya menurunkan komponen impornya semaksimal mungkin.
Sekretaris Jenderal Kemenhub Djoko Sasono mengungkapkan, jika pihaknya sama-sama mengawal namun tentu dengan arahan Presiden.
"Tapi ada hal-hal yang kami perlu perhatikan. Karena memang ini kan di harapkan karena di biayai dari pinjaman itu pasti ada hal-hal yang kita sama-sama ingin prioritaskan. Kan biasanya kalau pinjaman itu kan mereka juga membawa syarat-syarat ya. Dan kita juga ingin syarat-syarat itu bisa ketemu dengan syarat-syarat yang kita minta. Ada titik temu nya gitu lah. Ini yang kita harapkan dari dirjen dari kementerian,” ujar Djoko usai Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9 (Dismed FMB’9) dengan tema “Efisiensi Anggaran, Meninjau Ulang Proyek Infrastruktur” di Aula Serba Guna Kemkominfo, Jalan Medan Merdeka Barat 9, Jakarta Pusat, Jumat (10/8/2018),
Sedangkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku tak berkeberatan jika pelaksanaan sejumlah proyek infrastruktur ditunda hingga beberapa tahun.
Menkeu meyakinkan bahwa proyek-proyek tersebut tetap penting untuk tetap dilakukan. Tapi pelaksanaannya bisa ditunda ke tahun yang akan datang.
Menkeu menegaskan bahwa pemerintah juga berkomitmen mengurangi impor bahan bakar minyak dan meningkatkan penggunaan B20 atau bahan bakar campuran biodiesel 20 persen yang diproduksi di dalam negeri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Minim Sentimen, IHSG Berakhir Merosot ke Level 8.618 Hari Ini
-
Rundown dan Jadwal Ujian CAT PPPK BGN 2025 18-29 Desember 2025
-
ESDM Mulai Jalankan Proyek Pipa Gas Dusem, Pasok Energi dari Jawa ke Sumatera
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Riset: Banyak Peminjam Pindar Menderita Gunakan Skema Pembayaran Tadpole
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Rupiah Terus-terusan Meloyo, Hari Ini Tembus Rp 16.700
-
Purbaya Umumkan APBN Defisit Rp 560,3 Triliun per November 2025, 2,35% dari PDB
-
BTN Catatkan Laba Bersih Rp 2,91 Triliun Hingga November 2025
-
Menko Airlangga Ngeluh Harga Mobil-Motor Murah Bikin Jakarta Macet