Suara.com - Asian Games 2018 di Jakarta menjadi ladang rezeki bagi para penjual atribut. Dalam sehari berjualan, para penjual bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp 500.000.
Sakun (42) salah seorang penjual atribut Asian Games berupa stiker dan pita ikat kepala mengaku, momen acara sebesar Asian Games 2018 telah menyedot banyak antusiasme masyarakat.
Tak jarang, mereka pun membeli berbagai atribut agar bisa ikut memeriahkan pesta olahraga itu.
"Alhamdulillah, sudah 3 hari jualan ini paling tinggi dapat Rp 500 ribu sehari," kata Sakun kepada Suara.com saat ditemui di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Kamis (23/8/2018).
Untuk pita ikat kepala berwarna merah putih sepanjang 90 sentimeter, Sakun menjualnya dengan harga Rp 5.000. Sementara, stiker bendera Indonesia dengan berbagai variasi tulisan Indonesia ataupun gambar garuda berukuran 3x2 sentimeter dijual seharga Rp 1.000.
Pria asal Purwakarta ini mengaku, pertandingan bulutangkis dan sepak bola menjadi pertandingan yang paling banyak menyedot suporter. Barang dagangannya pun selalu ludes terjual saat momen pertandingan dua cabang olahraga itu.
"Kemarin itu semi final bulutangkis saya laku banyak kan sampai Rp 500 ribu. Besok nih ada sepak bola di Karawang pasti bakal ramai lagi," ungkap Sakun sambil memotong stiker-stiker yang dijualnya menjadi potongan kecil.
Sakun bercerita, berkali-kali ia sempat diusir berdagang oleh petugas Satpol PP di sekitar GBK. Namun, demi menghidupi keluarga ia tetap nekat berjualan. Ia tak punya pilihan lain agar bisa bertahan hidup di Jakarta selain berjualan atribut untuk memeriahkan pertandingan.
Sakun menjadi penjual atribut untuk berbagai pertandingan sejak 1994. Saban hari, Sakun berpindah tempat mencari pusat keramaian terutama pertandingan olahraga untuk menjajakan berbagai atribut Indonesia.
Bahkan, bapak 3 anak itu juga pernah menempuh hingga ratusan kilometer menuju Riau untuk berjualan atribut saat pertandingan sepak bola. Meski penghasilan yang didapatnya tak banyak, ia mengaku senang bisa sembari berkeliling jalan-jalan.
"Dari dulu sudah jualan begini. Sudah kemana-mana, mulai Riau, Bandung, Karawang. Apa saja saya jual asal bisa menghidupi keluarga pakai uang halal," tutur Sakun.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur