Suara.com - Memasuki usia yang ke-52 tahun, Hasnur Group fokus mengembangkan lima lini bisnis di sektor kehutanan, pertambangan dan infrastruktur, perkebunan, media dan jasa.
"Saat ini Hasnur Group memiliki lima lini bisnis yaitu sektor Kehutanan, Pertambangan dan Infrastruktur, Perkebunan, Media dan Jasa," kata Syamsul Bachri Djadi, juru bicara manajemen Hasnur Group yang juga salah satu anggota direksi di anak perusahaan dalam keterangannya.
Syamsul menuturkan, di sektor kehutanan, lewat PT Barito Putera dan PT Hasnur Jaya Utama, Hasnur Group mengelola bidang kehutanan dari izin yang dimiliki untuk usaha pemanfaatan hasil hutan alam seluas 80.725 Ha, dan juga telah mengikuti SVLK (Standard Verifikasi Legalitas Kayu), sehingga memiliki Sertifikat Legalitas Kayu.
Adapun di sektor perkebunan, salah satunya dikelola PT Hasnur Citra Terpadu yang sejak Februari 2013 sudah meresmikan pabrik Crude Palm Oil atau CPO pertama di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.
"Pabrik ini berkapasitas 45 ton tandan buah segar per jam, dan dapat ditingkatkan menjadi 90 ton per jam" ujar Syamsul.
Saat ini lahan yang dikelola mencapai 18.798 Ha tanaman dan pada tahun 2016 telah menerima Sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan menjadi perkebunan kelapa sawit pertama bersertifikat ISPO di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.
Sementara pada sektor jasa, Hasnur Group memiliki bisnis antara lain, bisnis transportasi, penyewaan kendaraan, dan penyewaan Alat Berat melalui PT Magma Sigma Utama.
Selain itu, di sektor ini juga Hasnur memiliki usaha bidang layanan teknologi dan informasi, dan Jasa Konstruksi. Bisnis ini, kata syamsul, saat ini untuk mendukung bisnis inti yang dijalankan oleh Hasnur Group.
Di bisnis Media, PT Hasnur Media Citra dan anak perusahaannya tercatat sebagai pemilik Radio Gol FM, Duta TV, dan juga tim sepak bola PS Barito Putera, yang tahun ini mulai menduduki peringkat atas Liga 1 Indonesia.
Adapun lini usaha terbesar Hasnur Group saat ini adalah di sektor pertambangan dan infrastruktur dengan kontribusi ke induk usaha sekitar 80 persen melalui perusahaan bernama PT Hasnur Jaya International.
Di sektor usaha ini, kata syamsul, Hasnur Group terbilang lengkap dari hulu sampai hilir. Tak hanya tambang batubara, Hasnur juga memiliki infrastruktur dan pendukung usaha yang lengkap mulai dari kontraktor produksi, jalan dan terminal pemuatan batubara sendiri dengan kapasitas 25 juta metrik ton per tahun yang telah memegang Sertifikat International Ship and Port Facility Security (ISPS) Code.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Drama Saham DADA: Dari Terbang 1500 Persen ke ARB Berjamaah, Apa Penyebabnya?
-
Emiten Afiliasi Haji Isam PGUN Buka Suara Soal Lahan Sawit
-
Resmi! Pansel Dewas dan Direksi BPJS 2026-2031 Dibentuk, Seleksi Dimulai Pekan Ini
-
Menko Airlangga Bongkar Alasan Cabut PIK 2 dari Daftar PSN Prabowo
-
Telkom Dukung Kemnaker Siapkan Program Pemagangan bagi Lulusan Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Menkeu Purbaya soal Perang Dagang AS-China: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung!
-
Dikritik 'Cawe-Cawe' Bank BUMN, Menkeu Purbaya: Saya Dewas Danantara!
-
Jurus Kilang Pertamina Internasional Hadapi Tantangan Ketahanan Energi
-
IFG Catat Pengguna Platform Digital Tembus 300 Ribu Pengguna