Suara.com - Bakal calon wakil presiden (cawapres) Sandiaga Uno mengajak masyarakat yang memiliki dunia usaha untuk meningkatkan penghematan. Hal tersebut lantaran kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat semakin melemah.
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mengajak para pelaku usaha untuk mengurangi pemborosan dalam segala hal. Terutama untuk pengusaha pemula. Sandiaga Uno mengimbau untuk tidak melakukan impor untuk enam bulan ke depan.
"Untuk mereka yang kebetulan impornya tidak terlalu perlu untuk enam bulan ke depan, jangan dilakukan sekarang, karena rupiah masih lemah, tapi tunda. Dan seandainya ada dana sisa dari ekspor, ya bisa dikonversi enam bulan ke depan supaya membantu teman-teman di dalam menyikapi gejolak rupiah ini," kata Sandiaga Uno di Lapangan Tennis Bulungan, Jakarta Selatan, Rabu (5/9/2018).
Sandiaga juga meminta kepada generasi milenial untuk tidak jalan-jalan ke luar negeri. Menurutnya, lebih baik berwisata di dalam negeri karena dapat meningkatkan pemasukan bagi Indonesia.
"Tahan dulu ke luar negerinya. Yang biasa weekend ke Singapura, Kuala Lumpur, fokus dulu gunakan kesempatan ini untuk pariwisata di dalam negeri," ujar dia.
Sandiaga berpendapat pemerintah juga harus meningkatkan kewaspadaan agar lapangan pekerjaan tidak tergerus oleh masalah ekonomi yang kini terjadi. Masalah tersebut juga akan berdampak pada pengurangan tenaga kerja atau PHK.
"Juga harus kita sikapi, ini akan meningkatkan harga-harga barang pokok. Biaya hidup, kita pokoknya ingin berjuang bersama rakyat, sekarang mengimbau rakyatnya dulu dan dunia usaha," tutur Sandiaga.
Sandiaga menilai langkah tersebut kongkret untuk membangun peningkatan ekonomi ke depannya. Dirinya juga berharap agar Indonesia tidak terkena krisis ekonomi seperti beberap waktu yang lalu.
"Jadi ayo, kita sama-sama mendayung, menavigasi kita di tengah badai, diantara karang-karang ini untuk kepentingan masyarakat, untuk kepemimpinan yang kuat," tambahnya.
Berita Terkait
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Rupiah Loyo Jelang Akhir Pekan
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan
-
Pendidikan Widiyanti Putri vs Sandiaga Uno, Kinerja Jadi Menteri Pariwisata Dibandingkan
-
Dikhawatirkan Langgar Konstitusi, Pengalihan Dana ke Bank Himbara Lemahkan Rupiah
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya