Suara.com - Menteri BUMN Rini Soemarno menyindir para direktur utama BUMN sektor pertambangan. Hal tersebut lantaran, para bos-bos ini belum bisa mengoptimalkan nilai tambah di sektor tersebut.
“Tambang ini potensinya sangat besar. Dalam arti kita harus bisa memproses produk tambang agar memiliki nilai tambah yang tinggi,” kata Rini Soemarno di Soehana Hall, Energy Building, SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (12/9/2018).
Rini Soemarno menuturkan, kelemahan industri pertambangan di Indonesia adalah sangat rajin mengeruk bahan mentah dan langsung mengekspornya tanpa terlebih dahulu diubah menjadi produk jadi.
“Kelemahan kita ini ada potensi tapi tidak dimanfaatkan untuk meningkatkan ekspor produk jadi. Contoh nikel, batu bara yang justru kita malah banyak impor," ucap Rini Soemarno.
"Ini harus kita lakukan, saya omelin karena sedikit terlambat, tapi sekarang kebutuhan dalam negeri meningkat. Jadi bisa dimanfaatkan itu dengan sebaik mungkin, tidak terlepas kalau kita harus produksi bahan baku tambang jadi produk akhir,” tambahnya.
Menurut Rini Soemarno, Indonesia menjadi negara yang sangat beruntung memiliki potensi bahan baku tambang yang luar biasa. Pasalnya, permasalahan di negara lain, kesulitan mencari bahan baku.
“Seperti timah produknya nggak ada. Makanya ini yang kita harapkan ke depan bahwa ekspor sudah meningkat. Misal alumunium kalau sudah ada produk jadi bisa memberikan dampak yang positif kan misal jadi sparepart mobil atau sebagainya,” kata Rini Soemarno.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian Dana Bergulir di Provinsi Bali
-
Dongkrak Produksi Minyak di Papua, SKK Migas dan Petrogas Mulai Injeksi Kimia di Lapangan Walio
-
Menperin Minta Insentif Otomotif ke Menkeu
-
Barcelona dan BRI Kolaborasi, Bayar Cicilan di BRImo Bisa Ketemu Lamine Yamal
-
IHSG Menutup 2025 di Level Tertinggi, OJK Buka Rahasia Pasar Modal RI yang Solid
-
Catatan Akhir Tahun, Aktivitas Industri Manufaktur RI Melambat
-
Cicilan HP ShopeePayLater vs Kredivo, Mana yang Lebih Murah
-
Pemerintah Tegaskan Impor Daging Sapi untuk Industri Bukan Kosumsi Masyarakat
-
Catatan Akhir Tahun: Waspada Efek 'Involusi' China dan Banjir Barang Murah di Pasar ASEAN
-
Pencabutan Insentif Mobil Listrik Perlu Kajian Matang di Tengah Gejolak Harga Minyak