Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (8/10/2018) diprediksikan bakal membalikan arah menjadi menguat. Sebelumnya, pada pekan kemaren (1-5 Oktober) IHSG terus bergerak memerah.
Analis PT KGI Sekuritas Indonesia Yuganur Wijanarko mengatakan, aksi bargain hunting dari kaum banteng setelah 5 hari terkoreksi akibat pelemahan rupiah dan regional dapat membuat IHSG rebound dari oversold. Sehingga penurunan akan tertahan untuk sementara.
"Bila tidak ada new low lagi maka potensi untuk rebound ke 5.815-5.870 terbuka lebar," ujar Yuganur di Jakarta, Senin (8/10/2018).
Senada dengan Yuganur, Analis dari Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya juga memperkirakan IHSG bergerak menguat. Dia memperkirakan, IHSG bergerak di level 5.688 - 5.872.
Willam menjelaskan, mengawali pekan kedua pada kuartal ke empat tahun 2018, kondisi pergerakan IHSG masih terlihat akan bergerak moderat dengan potensi menguat yang masih tergolong cukup besar.
"Hal ini tentunya juga turut ditopang oleh kondisi fundamental perekonomian yang cukup baik serta langkah sigap pemerintah dalam mengantisipasi gejolak perekonomian, hari ini IHSG berpotensi menguat," tutur dia.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji juga memperkirakan IHSG menguat. Berdasarkan indikator, MACD sudah membentuk pola dead cross di area negatif. Namun demikian, Stochastic dan RSI sudah menunjukkan oversold atau jenuh jual.
Di sisi lain, tambah dia, terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi rebound pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance alias menguat.
"Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.706.133 hingga 5.680.330. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 5.758.004 hingga 5.784.072," imbuh dia.
Baca Juga: Hari Ini Rupiah Diprediksi Menyentuh Rp 15.200 per Dolar AS
Berdasarkan data RTI perdagangan IHSG pada pekan kemarin melemah hingga 4,09 persen dan ditutup terakhir pada Jumat (5/10/2018) berada di level 5.731.
Dalam perdagangan pekan kemarin, sebanyak 55,5 miliar volume saham diperdagangkan dengan frekuensi 1,93 juta kali. Dan turnover mencapai Rp 34,9 Triliun.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
Terkini
-
ESDM: Meski Sudah Diuji BBM Bobibos Belum Tersertifikasi
-
Pupuk Indonesia Akan Revitalisasi 7 Pabrik Pupuk Tua, Cegah Pemborosan
-
Menteri Bahlil Kebut 18 Proyek Hilirisasi Energi, Target 2026 Jalan
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Bank Indonesia Siaga Jaga Rupiah, Pelemahan Bersifat Temporer
-
Industri Pindar Lokal Cari Pendanaan Investor ke Hong Kong
-
LPS : Program Penjaminan Polis, Instrumen Penting Tingkatkan Kepercayaan Publik
-
Kebutuhan Asuransi Makin Penting, Allianz Life Syariah Raup 120 Ribu Nasabah
-
Stockbit Error Sejak Pagi, Publik Ancam Pindah Platform Hingga Lapor YLKI
-
HIPMI Soroti Dugaan Tekanan Kelompok Kepentingan di Industri Tekstil