Suara.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) terus mendorong penyelesaian ruas-ruas tol baru di berbagai wilayah. Pembangunan jalan tol yang masif dilakukan untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah guna menurunkan biaya logistik, sebagai amanat Nawa Cita pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, dalam meningkatkan daya saing bangsa Indonesia.
"Melalui skema KPBU, pemerintah ingin mengatasi ketimpangan pendanaan (financial gap) infrastruktur, terutama jalan tol, demi ketepatan waktu penyelesaiannya, sehingga dapat memberikan manfaat nyata bagi negara dan masyarakat" ujar Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.
Dalam tiga tahun terakhir (2015-2017), panjang ruas-ruas tol baru di Indonesia bertambah 332 km, sementara dari Januari - September 2018, panjang jalan tol yang telah beroperasi adalah 136,1 km.
Selanjutnya dari Oktober - Desember 2018 ditargetkan akan siap untuk dioperasikan, yaitu 13 ruas jalan tol baru, dengan total panjang 473,9 km.
Secara lebih terinci, berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) KemenPUPR, pada Oktober 2018, rencananya terdapat empat ruas tol baru sepanjang 42,7 km yang siap dioperasikan, yaitu Tol Pejagan - Pemalang seksi 3 dan 4 (37,3 km), Tol Pemalang - Batang segmen Sewaka - Simpang Susun (SS) Pemalang (5,4 km), Tol Solo - Ngawi segmen SS Sragen - Ngawi (50,9 km), dan ruas Tol Ciawi - Sukabumi Seksi 1 Ciawi - Cigombong (15,4 km).
Pada November 2018, ditargetkan 2 ruas tol baru siap untuk dioperasikan, yakni ruas Tol Pemalang - Batang seksi I dan II (SS Pemalang - Batang) sepanjang 33,8 km dan ruas Tol Semarang - Solo seksi 4 dan 5 Salatiga - Kartasura sepanjang 32,5 km.
Pada tutup tahun (Desember 2018), sebanyak 7 ruas tol, dengan total panjang 292,8 km, siap dioperasikan. Ketujuh ruas tol tersebut merupakan bagian dari ruas Tol Trans Jawa dan Sumatera.
Ke-7 ruas itu adalah Tol Batang - Semarang seksi 1-5 (75 km), Tol Ngawi - Kertosono segmen Wilangan - Kertosono yang dibiayai APBN (39,1 km), Tol Kertosono - Mojokerto seksi 4 (0,9 km), relokasi ruas Tol Porong - Gempol (Porong - Kejapanan) sepanjang 6,3 km, Tol Gempol - Pasuruan seksi 3 Pasuruan - Grati (12,2 km), ruas Tol Pasuruan - Probolinggo seksi 1 - 3 Grati - Probolinggo Timur (32,4 km), dan Tol Bakauheni - Terbanggi Besar Paket 1 - 4 sepanjang 126,9 km.
Progres Pembangunan Tol Japek 2 Elevated
Sementara itu, pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek 2 Elevated (Japek 2), yang bertujuan untuk mengurai kemacetan di ruas tol tersebut, saat ini telah mencapai 49,4 persen. Ruas tol sepanjang 38 km, mulai dari SS Cikunir hingga Karawang, ditargetkan selesai akhir Maret 2019.
Baca Juga: Kementrian PUPR Paparkan Progres Pembangunan Jalan 3 Provinsi
Basuki mengatakan, Tol Japek 2 akan memisahkan pengguna tol jarak jauh dengan pengguna jarak dekat. Pengendara yang menempuh jarak jauh bisa menggunakan Tol Japek ,2 dan turun di ujung jalan tol layang, sehingga akan mengurai kepadatan dan memangkas waktu tempuh, baik bagi kendaraan yang menuju kawasan industri di Karawang atau Cibitung, maupun yang menuju Cikampek - Semarang dan Padalarang - Bandung.
"Pembangunan ruas tol ini merupakan bagian dari tol Trans Jawa yang sudah akan tersambung pada akhir 2018. Keberadaan tol ini, tentunya akan memperlancar pergerakan orang dan barang, serta memangkas biaya logistik maupun delivery time, sehingga bisa lebih efisien" jelas Basuki, beberapa waktu lalu.
Jalan tol ini merupakan prakarsa badan usaha (unsolicited project), dengan hak pengusahaan dipegang oleh PT. Jasamarga Jalanlayang Cikampek, dengan biaya konstruksi mencapai Rp 13,53 triliun. Biaya konstruksi tol layang tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan konstruksi tol biasa (at-grade).
"Saya minta para konsultan dan kontraktor pelaksana, agar mematuhi SOP keselamatan dan kesehatan kerja (K3), serta disiplin waktu pelaksanaan. Jangan kendor dan jangan menyepelekan hal-hal yang yang menimbulkan risiko kecelakaan, sehingga bisa mencapai zero accident," tegas Basuki, saat meninjau lokasi pembangunan Tol Japek II, beberapa waktu lalu.
Berita Terkait
-
Media Asing Sebut IKN Terancam Jadi Kota Hantu, Ini Jawaban Tegas Kepala Otorita
-
Sejauh Mana Kesiapan IKN jadi Ibu Kota Politik? Begini Update dari Kepala Otorita
-
Dari Susi, Basuki hingga Purbaya Yudhi Sadewa, Gaya Membumi Bikin Rakyat Merasa Dekat?
-
Tampak Dicampakkan Prabowo! "IKN Lanjut Apa Engga?" Tanya Basuki Hadimuljono
-
Siap-siap! ASN dari 15 Kementerian/Lembaga Akan Pindah ke IKN
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
3 Fakta Pengungkapan TPPU PT UP: Sembunyikan Aset di Singapura, Rugikan Negara Rp317 M
-
Pertamina Pasok 100 Ribu Barel BBM Murni ke BP-AKR
-
BCA Gelar Indonesia Knowledge Forum 2025: Wujud Nyata Dukung Indonesia Emas 2045
-
Relaksasi dari ESDM, Amman Dapat Kuota Ekspor 480.000 dmt Tembaga
-
Awal Pekan, Rupiah Demam Lawan Dolar Amerika
-
Penyebab Laba Bersih MedcoEnergi Turun 69 persen di Kuartal III-2025
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Jatuh Jadi Rp 2.278.000 per Gram
-
Jamkrindo Kucurkan Penjaminan Kredit Rp 186,76 Triliun Hingga September 2025
-
IHSG Berada di Zona Hijau pada Perdagangan Pagi ini
-
Pupuk Indonesia Groundbreaking Pabrik Soda Ash Pertama, Siap Hemat Devisa Rp1,25 Triliun Per Tahun