Suara.com - Mahalnya harga tiket pesawat menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2019 di Papua disoroti Komisi IV DPRP (Dewan Perwakilan Rakyat Papua).
Bahkan salah satu anggota Komisi IV DPRP Boy Markus Dawir meminta pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan untuk segera mengambil langkah tegas, guna menormalkan kembali harga tiket pesawat.
Menurut Boy, jelang hari raya, baik Natal dan Tahun Baru, harga tiket bisa naik mencapai angka Rp 6 jutaan hingga Rp 10 jutaan sekali terbang.
"Padahal biasanya harga tiket pesawat kelas ekonomi yang biasa kita dapat Rp 2 juta - Rp 3 juta," kata Boy.
Sehingga, kata Boy, pihaknya mengharapkan pemerintah pusat jangan hanya orang Papua saja yang terus dikorbankan.
“Sebab dari akumulasi, hal ini yang sering terjadi gesekan yang besar untuk kita di Papua. Muncul kekecewaan rakyat Papua terhadap pemerintah,” katanya.
Untuk itu, kata Boy, pihaknya meminta agar sudah saatnya pemerintah pusat melihat hal ini dan mengambil langkah untuk kembali jangan menggunakan harga tertinggi, tetapi normalkan seperti harga semula.
“Karena beberapa hari yang lalu tiket pesawat tujuan Jakarta untuk kelas ekonomi saja sudah sampai dengan Rp 5-6 jutaan. Tetapi posisi dalam kelas sendiri dari 168 kursi pesawat, cuma termuat 121 kursi dan sisanya masih banyak yang kosong,” katanya.
Berita ini kali pertama dimuat Kabarpapua.co jaringan Suara.com dengan judul "DPRP Minta Pemerintah Pusat Turunkan Harga Tiket Pesawat di Papua"
Berita Terkait
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Drama Saham DADA: Dari Terbang 1500 Persen ke ARB Berjamaah, Apa Penyebabnya?
-
Emiten Afiliasi Haji Isam PGUN Buka Suara Soal Lahan Sawit
-
Resmi! Pansel Dewas dan Direksi BPJS 2026-2031 Dibentuk, Seleksi Dimulai Pekan Ini
-
Menko Airlangga Bongkar Alasan Cabut PIK 2 dari Daftar PSN Prabowo
-
Telkom Dukung Kemnaker Siapkan Program Pemagangan bagi Lulusan Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Menkeu Purbaya soal Perang Dagang AS-China: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung!
-
Dikritik 'Cawe-Cawe' Bank BUMN, Menkeu Purbaya: Saya Dewas Danantara!
-
Jurus Kilang Pertamina Internasional Hadapi Tantangan Ketahanan Energi
-
IFG Catat Pengguna Platform Digital Tembus 300 Ribu Pengguna