Suara.com - Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahudin Uno lagi-lagi melepas kepemilikan sahamnya di PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG). Pelepasan saham ini merupakan yang kelima kalinya dilakukan oleh pria yang akrab disapa Sandiaga ini.
Seperti dilansir dari keterbukaan informasi, Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini melepas 17,05 juta saham atau 0,6 persen dari total saham yang dimiliki dengan harga per saham sebesar Rp 3.776. Atas pelepasan itu Sandiaga meraup dana sekitar Rp 64,38 miliar.
Terdapat tiga transaksi yang dilaporkan Sandiaga atas pelepasan saham tersebut. Transaksi pertama dilakukan pada 6 Desember 2018 sebanyak 7 juta saham.
Kemudian, Transaksi kedua pada 7 Desember yang menjual 5 juta saham. Transaksi ketiga pada 11 Desember dengan saham yang dilepas sebesar 5,05 juta saham. Hingga saat ini, Sandi masih memiliki saham di SRTG sebanyak 613,7 miliar lembar saham atau setara dengan 22,6 persen.
Total Sandi telah meraup dana Rp 567,33 miliar atas penjualan sahamnya kali ini.
Sebelumnya, sandiaga Uno menuturkan bahwa dirinya bersama Prabowo Subianto belum mendapatkan sumbangan biaya kampanye dari perusahaan-perusahaan besar.
Namun demikian, dirinya memastikan kampanye Prabowo - Sandiaga akan tetap berjalan. Adapun kebutuhan biaya kampanye Prabowo - Sandiaga saat ini masih ditutupi oleh penjualan saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG).
"Jadi saya harus all out, menjual saham yang saya miliki untuk membiayai kampanye," kata Sandiaga.
Berdasarkan data RTI, saham SRTG terpantau tidak bergerak alias stagnan di harga Rp 3.680. Meski begitu, secara year to date atau dari Januari-sekarang saham SRTG naik 2,79 persen.
Baca Juga: Kubu Jokowi Minta La Nyalla Jangan Serang Prabowo - Sandiaga dengan Hoaks
Berita Terkait
- 
            
              Perludem: 2,5 Bulan Kampanye Tak Ada Capres-Cawapres Tawarkan Ide
 - 
            
              Ingin Bertemu 17 Desember, Undangan Sandiaga Belum Dibalas Jokowi
 - 
            
              17 Desember, Sandiaga dan Jokowi Bertemu di Sini
 - 
            
              Timses Jokowi: Markas Prabowo - Sandiaga Pindah ke Solo, Menguntungkan Kami
 - 
            
              2,5 Bulan Kampanye, Jokowi dan Prabowo Hanya Saling Klaim di Medsos
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
 - 
            
              Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
 - 
            
              Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
 - 
            
              Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
 - 
            
              Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
 - 
            
              Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
 - 
            
              Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
 - 
            
              IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
 - 
            
              Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T
 - 
            
              Rupiah Terkapar Lemah di Penutupan Hari Ini ke Level Rp 16.700 per USD