Suara.com - Indonesia tengah bergeliat menjadi kekuatan ekonomi dan kreatif baru. Di tengah ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina, Indonesia pun disebut bisa menjadi jembatan dan penyeimbang bagi stabilitas ekonomi dunia.
Hal itu disampaikan Ketua APEC Business Advisory Council (ABAC) Indonesia Anindya Bakrie saat menjadi pembicara dalam konferensi internasional TED Talk Conference di Tsinghua University, Beijing, Cina, Minggu (13/1/2019).
"Tadi saya mengenalkan Indonesia sebagai contoh yang baik untuk growth, modernization, dan inclusivity. Juga kemajuan-kemajuan yang dicapai Indonesia di berbagai bidang," kata Anindya dalam keterangan tertulisnya.
Di hadapan publik Cina, Generasi ketiga usaha Bakrie ini juga menekankan posisi Indonesia yang tidak memihak ke Cina maupun Amerika Serikat, namum bisa menjadi penengah dan jembatan keduanya.
"Di saat ada ketegangan antara dua raksasa dunia: China dan AS, Indonesia bisa menjadi jembatan dan mediator antara keduanya, paling tidak di Asia," tutur dia.
Anindya Bakrie kemudian menyampaikan, posisi Indonesia di dunia juga kian penting. Menurut Mc Kinsey Global Institute, saat ini Indonesia merupakan kekuatan ekonomi nomor 16 di dunia, dan tahun 2030 nanti diprediksi akan menjadi nomor tujuh.
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia itu menyebut keramahan warganya sebagai nilai positif Indonesia. Anindya juga mengatajan makanan Indonesia tidak kalah enak dengan makanan China yang dikenal dunia. Dia mengambil rendang sebagai contohnya.
"Kalau Chinese Food dikenal sebagai makanan enak dunia, Indonesian Food juga tidak kalah. Rendang ini bahkan dinobatkan sebagai 'the most delicious food in the world' oleh CNN," lanjutnya.
Untuk soal bisnis, Anindya mengambil contoh kelompok usahanya yaitu Kelompok Usaha Bakrie. Di hadapan forum yang juga dihadiri para pengusaha itu, Anin memperkenalkan Bakrie sebagai salah satu grup usaha tertua di Indonesia.
Baca Juga: Doa Bersama untuk Ustaz Arifin Ilham di Istiqlal, Ini Komentar Anak
"Tahun ini kami berusia 77 tahun, menjadi proxy ekonomi Indonesia dan turut serta dalam pembangunan Indonesia," imbuh dia.
Anindya juga menyinggung soal pariwisata yang menjadi andalan Indonesia. Dia mengatakan soal ini sudah pasti Indonesia tidak kalah dengan bangsa lain.
"Tak hanya Bali, kita juga punya Raja Ampat, '10 Bali Baru' dan ribuan destinasi wisata lainnya. Saya bangga jadi orang Indonesia dan memperkenalkan Indonesia yang luar biasa," tandasnya.
Untuk diketahui, ajang ini dihadiri ribuan pelaku industri teknologi, desain, ekonomi, dan kreatif terkemuka dari penjuru dunia.
Berita Terkait
-
Komplotan Hacker Asal Cina Tipu Bos Perusahaan Italia Rp 258 Miliar
-
Asyik, Telah Hadir Layanan Berbagi Mobil Tanpa Deposit
-
Kembalian Makan Siang, Koin Langka Ini Harganya Mencapai Rp 24 Miliar
-
Gelar Pembuat Pesawat Terbanyak Masih Dipegang Boeing
-
Mimpi Jusuf Kalla, Produk Indonesia Bisa Seperti Cina Ada Dimana-mana
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok
-
Kapasitas PLTP Wayang Windu Bakal Ditingkatkan Jadi 230,5 MW
-
Revisi UU P2SK Dinilai Beri Perlindungan bagi Nasabah Kripto
-
Realisasi PNBP Tembus Rp 444,9 Triliun per November 2025, Anjlok 14,8%
-
Kemenkeu Ungkap Lebih dari 1 Miliar Batang Rokok Ilegal Beredar di Indonesia
-
Danantara dan BRI Terjun Langsung ke Lokasi Bencana Kab Aceh Tamiang Salurkan Bantuan
-
PLN Sebut Listrik di Aceh Kembali Normal, Akses Rumah Warga Mulai Disalurkan
-
Penerimaan Bea Cukai Tembus Rp 269,4 Triliun per November 2025, Naik 4,5%
-
BUMI Borong Saham Australia, Ini Alasan di Balik Akuisisi Jubilee Metals