Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan Pemerintah optimis terhadap perekonomian Indonesia tahun 2019, walaupun tetap mengingatkan agar kewaspadaan tetap dijaga di tengah gejolak situasi global yang dinamis.
Optimisme Pemerintah tersebut antara lain berdasarkan kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2018 yang dinilai baik meskipun kondisi perekonomian dunia penuh dengan ketidakpastian dan berubah secara cepat dan dinamis.
“Untuk tahun 2019, dengan kinerja APBN 2018 yang menunjukkan momentum pertumbuhan ekonomi yang cukup across the board kuat, kami masih optimis masuk tahun 2019 momentum ini tetap terjaga. Meskipun kita tidak terlena dengan kemungkinan resiko. Jadi, kewaspadaan tetap tinggi namun optimisme itu landasannya ada yaitu pencapaian di 2018 yang menggambarkan momentum cukup tinggi,” kata Ani di Jakarta, Kamis (17/1/2019).
Defisit anggaran dan defisit keseimbangan primer tersebut menurun tajam terkecil sejak 2012.
Lebih lanjut, Sri Mulyani menambahkan bahwa Pemerintah akan tetap menjaga momentum pencapaian APBN tahun 2018 dengan beberapa kebijakan strategis antara lain optimalisasi pendapatan negara dengan tetap menjaga iklim investasi, meningkatkan kualitas belanja negara, kebijakan pembangunan pro rakyat seperti menurunkan tingkat kemiskinan dan pemerataan kesejahteraan serta pemberdayaan BUMN.
Senada dengan Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan optimismenya bahwa perekonomian Indonesia tahun 2019 akan lebih baik daripada tahun 2018.
“Insya Allah tahun 2019 ini perkiraan kami kinerja ekonomi kita akan lebih baik dari tahun 2018 dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dengan stabilitas ekonomi makro yang lebih terjaga,” ujarnya.
Beberapa indikator keberhasilan kinerja APBN tahun 2018 antara lain:
1. Pendapatan negara mencapai Rp1.942,3 triliun atau 102,5 persen melebihi target dari UU APBN.
Baca Juga: Sri Mulyani Pamer Kekuatan APBN Indonesia di Singapura
2. Total realisasi belanja negara Rp2.202,2 triliun atau 99,2 persen dari target di UU APBN. Total realisasi belanja tersebut hampir mencapai 100 persen.
3. Defisit anggaran sebesar Rp259,9 triliun (1,76 persen dari GDP) dan defisit keseimbangan primer hanya sebesar –Rp1,8 trilin. Defisit anggaran tersebut lebih rendah dibandingkan pada UU APBN 2018 sebesar Rp325,9 triliun atau 2,19 persen. Bahkan jika dibandingkan tahun sebelumnya defisit anggaran menurun 2,51 persen menjadi 1,76 persen atau menurun sangat tajam. Akibatnya, kesimbangan primer hanya sebesar Rp1,8 triliun (0,01).
Berita Terkait
-
Sri Mulyani Pamer Kekuatan APBN Indonesia di Singapura
-
Sri Mulyani Jadi Presiden Bank Dunia, Luhut : Kenapa Tidak?
-
Sri Mulyani Tepis Anggapan Kenaikan Dana Bansos Karena Pemilu
-
Presiden Bank Dunia Resign, Sri Mulyani : Dihormati Saja
-
Alokasi Anggaran Edukasi dan Mitigasi Bencana Dibuat Lebih Besar di 2019
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
IHSG Cetak Rekor Pekan Ini, Investor Asing Banjiri Pasar Modal Indonesia
-
Cara Hemat Rp 10 Juta dalam 3 Bulan untuk Persiapan Bonus Natal dan Tahun Baru!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa