Suara.com - Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna menyebut wacana sepeda motor masuk jalan tol bakal menambah biaya investasi pembangunan jalan tol.
Pasalnya, pengelola jalan tol harus membangun jalur tersendiri dan terpisah untuk mewujudkan wacana itu.
Hal tersebut sama seperti yang diterapkan di jalan tol Bali yang mempunyai jalur khusus sepeda motor dan terpisah dari jalur kendaraan roda empat atau lebih.
Dengan jalur terpisah, sepeda motor tidak bisa menerobos jalur kendaraan roda empat, sehingga bisa meminimalisir kecelakaan.
Jalan tol terpisah juga diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2009 tentang Jalan Tol, pada pasal 38 ayat 2 menyebut jalan tol dapat dilengkapi dengan jalur jalan tol khusus bagi kendaraan bermotor roda dua yang secara fisik terpisah dari jalur jalan tol yang diperuntukan bagi kendaraan roda empat atau lebih.
"Ya pasti itu kan bangun jalur sendiri, nambah beban biaya," ujarnya saat dihubungi Suara.com, Kamis (31/1/2019).
Meski demikian, diperkirakan tambahan biaya tersebut tidak begitu besar. Menurutnya, tambahan biaya untuk membangun jalur motor sendiri sekitar 1/4 dari biaya investasi.
"Kurang lebih 1/4 ya. Jalur motor lebarnya kan 3 meter," tutur dia.
Sebelumnya, Ketua DPR Bambang Soesatyo mengusulkan agar pemerintah mengizinkan pengendara motor masuk ke jalan tol.
Baca Juga: Bamsoet Usul Motor Masuk Tol, Pengamat Sebut Itu Suara Komunitas Moge
"Bali saja di tol sudah ada jalur khusus motor. Suramadu jalan tolnya sudah ada khusus motor. Saya meminta dan mengimbau dari gedung DPR ini, pemerintah harus mewujudkan jalan khusus bagi roda dua di jalan-jalan tol. Ini penting untuk persamaan hak warga negara,” ujar Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Sementara, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiadi mengatakan, sangat sulit bagi pihaknya untuk mengizinkan sepeda motor masuk jalan tol, khususnya di perkotaan.
Hal itu diungkapkan Budi menanggapi permintaan Ketua DPR Bambang Soesatyo yang meminta agar sepeda motor diizinkan melintasi jalan tol.
"Karena tol yang ada saat ini tidak dirancang untuk dilalui sepeda motor. Mau lewat sebelah mana? Jalur di sebelah paling kiri itu kan bahu jalan, tidak bisa itu diubah untuk jalur sepeda motor," kata Budi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Kuota Impor, SPBU Swasta, dan Konsistensi Kebijakan
-
Pekerjaan M. Qodari Sebelum Jabat KSP, Hartanya Tembus Rp 260 Miliar
-
Kabar Gembira untuk UMKM! Pajak Final 0,5 Persen Diperpanjang Hingga 2029, Beban Usaha Makin Ringan!
-
Bos BI Senang Pemerintah Guyur Dana Rp 200 Triliun ke Bank, Likuiditas Luber
-
Penyaluran Kredit Meski Gacor Demi Pertumbuhan Ekonomi Konsisten di 5 Persen
-
Bos Danantara Bakal Guyur Lagi KUR Perumahan Hingga Rp 250 Triliun
-
Bukan Reshuffle Kabinet, Ini Pendorong IHSG Bisa Tembus Level 8.000
-
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Raih 63 Penghargaan di Ajang ENSIA 2025
-
Rosan Roeslani Disebut Bakal Jadi Menteri BUMN, Dilebur dengan Danantara?
-
Salah Paham Produk Vape Bikin Industri Tembakau Alternatif Terancam