Suara.com - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) beberapa waktu lalu mengusulkan kepada pemerintah agar sepeda motor diperbolehkan untuk melintas di jalan bebas hambatan atau biasa disebut jalan tol.
Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah PP Nomor 44 Tahun 2009, yang merevisi Pasal 38 PP Nomor 15 Tahun 2005 Tentang Jalan Tol, pada Pasal 1a disebutkan jika jalan tol bisa dilengkapi jalur khusus untuk kendaraan bermotor roda dua.
Dengan catatan, jalur harus terpisah secara fisik dengan jalur kendaraan roda empat atau lebih.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menjelaskan, PP yang disebut oleh Ketua DPR RI tersebut dibuat untuk mengakomodir tol Suramadu dan tol di Bali yang dibangun dengan konsep dapat dilalui kendaraan roda dua.
“Suramadu itu kan jadi tahun 2009 dan itu dibangun menggunakan APBN otomatis pemerintah ambil pungutan disitu, sedangkan PP 2005 itu aturannya kendaraan roda empat atau lebih boleh melintas, sedangkan konsep Suramadu kan untuk motor, agar kena pungutan motornya jadi diubah itu PPnya,” kata Djoko saat dihubungi Suara.com.
Djoko menilai, jika pemerintah mengizinkan motor melintas di jalan tol, maka harus ada jalur yang terpisah.
“Apa mungkin bikin jalur lagi, pakai bahu jalan yang di tol, itu melanggar undang-undang loh. Kalau sampai pakai bahu jalan begitu saya orang pertama yang menolak. Kalau pakai bahu jalan, misalnya nih mobil pak Bambang (Ketua DPR) mogok emang mau berhentinya dimana?” ujarnya.
Djoko pun menilai apa yang diungkapkan oleh Ketua DPR RI itu bukan merupakan aspirasi dari masyarakat, melainkan dari komunitas motor gede (Moge).
“Dari dulu kan moge memang ingin lewat tol, tapi ya aturannya nggak bisa, ini kan untuk keselamatan. Harusnya secara politis dia bilang, bikin tol baru untuk pengendara motor kan nama Golkar jadi bagus,” katanya.
Baca Juga: Nike Dituduh Hina Islam karena Bikin Lafal Allah di Alas Sepatu
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
 - 
            
              Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
 - 
            
              Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
 - 
            
              Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
 - 
            
              Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
 - 
            
              Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
 - 
            
              Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
 - 
            
              IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
 - 
            
              Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T
 - 
            
              Rupiah Terkapar Lemah di Penutupan Hari Ini ke Level Rp 16.700 per USD