Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Kalimantan akan memiliki tol sepanjang 99,35 Kilometer untuk pertama kalinya.
Melalui akun twitter pribadinya, Presiden Jokowi menyebut dengan adanya jalan tol tersebut, waktu tempuh Balikpapan ke Samarinda atau sebaliknya, bisa ditempuh hanya dengan satu jam perjalanan.
"Pulau Kalimantan akan punya jalan tol untuk pertama kalinya. Panjangnya 99,35 km, dari Balikpapan sampai Samarinda. Sampai awal bulan ini, konstruksinya sudah mencapai 85,7 persen. Jalan tol ini memangkas waktu tempuh dari Balikpapan ke Samarinda, dari tiga jam jadi hanya satu jam," kata Presiden Jokowi.
Adapun, pembangunan jalan tol ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 9,9 triliun yang pendanaannya berasal dari skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Proyek dikerjakan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga Balikpapan-Samarinda yang mengerjakan Seksi 2, 3, dan 4 atau seluruhnya sepanjang 66,43 kilometer.
Awal Mula Pembangunan Tol Balikpapan - Samarinda
Pembangunan jalan tol Balikpapan - Samarinda dimulai pada tahun 2010 sejak Gubernur Awang Faroek Ishak memimpin Kalimantan Timur.
Pada saat itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang meresmikan pembangunannya bersamaan dengan sejumlah proyek infrastruktur lain, termasuk Pelabuhan Peti Kemas Kariangau.
Namun kemudian pada 2012 pembangunan terhenti karena kesulitan pembiayaan dan meningkatnya harga lahan yang harus dibebaskan pemerintah. Baru pada November 2015 proyek ini dilanjutkan kembali.
Baca Juga: Sebelum Debat, Prabowo dan Jokowi Bakal Ngobrol Empat Mata
Pada Maret 2016 Presiden Joko Widodo meninjau langsung proyek tersebut dan didampingi Gubernur Awang Faroek yang sekarang harus duduk di kursi roda karena kondisi kesehatannya yang menurun.
"Konstruksi sudah selesai 7,6 km dan total investasi nantinya kurang lebih Rp 13 triliun," kata Presiden saat itu.
Presiden juga menyebutkan pembebasan lahan yang menjadi masalah di banyak proyek infrastruktur, tidak terkecuali di proyek tol Balikpapan - Samarinda.
Ketika itu juga Presiden mengaku lega, sebab pembebasan lahan untuk proyek sudah mencapai 85 persen.
"Jadi kurang sedikit, tapi kita ini bekerja sambil berkejar-kejaran. Pembebasan berkejar-kejaran dengan konstruksi," tuturnya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Demi Tingkatkan Harga, ESDM Buka Peluang Turunkan Produksi Batubara pada 2026
-
Daftar Pemegang Saham BUMI Terbesar, Dua Keluarga Konglomerat Masih Mendominasi
-
Tips dan Cara Memulai Investasi Reksa Dana dari Nol, Aman untuk Pemula!
-
Danantara Janji Kembalikan Layanan Premium Garuda Indonesia
-
Strategi Bibit Jaga Investor Pasar Modal Terhindar dari Investasi Bodong
-
ESDM Ungkap Alasan Sumber Listrik RI Mayoritas dari Batu Bara
-
Program Loyalitas Kolaborasi Citilink dan BCA: Reward BCA Kini Bisa Dikonversi Jadi LinkMiles
-
IHSG Berbalik Loyo di Perdagangan Kamis Sore, Simak Saham-saham yang Cuan
-
COO Danantara Tampik Indofarma Bukan PHK Karyawan, Tapi Restrukturisasi
-
COO Danantara Yakin Garuda Indonesia Bisa Kembali Untung di Kuartal III-2026