Suara.com - Setelah mengikuti anjuran Peraturan Menteri Pertanian No. 01 Tahun 2019 terkait penggunaan pupuk dan pestisida organik, petani di Desa Sidomulyo, Kecamatan Belitang, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan, sukses panen padi perdana yang sehat dan bebas residu. Mereka melakukan panen raya menggunakan combine harvester, yang dikunjungi langsung Bupati OKU Timur, HM Kholid Mawardi.
Para petani menggunakan pupuk dan pestisida organik dengan basis bakteri dan jamur sebagai 'monster-monster kecil' yang diseleksi dan menjadi sahabat petani. Jenis ini dikenal dengan produk hayati.
Selain Kholid, hadir juga Kepala Dinas Pertanian OKU Timur, Sujarwanto, Kabid produksi tanaman pangan, Tukiman, Camat Belitang, Agustoni Zaini, Danramil Belitang, Kapten Surasa, Kapolsek Belitang, perwakilan Kementerian Pertanian (Kementan), dan penyuluh pertanian.
"Ini adalah terobosan besar. Panen raya padi sehat dan bebas residu ini mendongkrak produksi. Awalnya, hasil panen dengan metode konvensional hanya menghasilkan 5-7 ton per ha, kini 9 ton per ha Gabah Kering Panen (GKP)," ujar Kholid, Sumsel, Minggu (3/3/2019).
Budi daya padi sehat dan bebas residu merupakan pertaruhan besar yang baru kali pertama dilakukan oleh Kelompok Tani (Poktan) Karya Tani. Jarak tanam adalah jarwo 4:1, dengan varietas Inpari 32.
"Mengedepankan penggunaan produk pupuk dan pestisida berbasis hayati/organik, ternyata mampu meningkatkan produktivitas hasil pertanian menjadi lebih tinggi," ungkapnya.
Kadistan OKU Timur, Sujarwanto menambahkan, program ini sejalan dengan Nawa Cita pemerintah untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani. Dia berharap, perusahaan yang bergerak di bidang agro-biotechnology semakin berkomitmen menyebarkan 'virus go organik' ke setiap pelosok negeri.
"Tidak hanya dari segi kuantitas dan efisiensi biaya pengeluaran saprodi, konsep budi daya padi bebas residu ini memiliki efek positif jangka panjang," jelas Sujarwanto.
Menurutnya, residu yang tinggal di dalam tanah akibat efek penggunaan produk pupuk dan pestisida kimia yang secara terus-menerus mampu dikurangi. Selain itu, tanah lebih subur, musuh alami terjaga dan yang terpenting keamanan serta kesehatan lingkungan dan manusia lebih terjamin.
Baca Juga: Kementan Melepas Ekspor 25 Ton Kubis Berastagi ke Malaysia
"OKU Timur merupakan salah satu sentra padi di Sumatera Selatan. Masyarakat kami, mulai menyadari mutu dan kesehatan karena pertanian organik jelas ramah lingkungan," ujar Sujarwanto.
Dia mengapresiasi padi bebas residu, yang menurutnya merupakan langkah positif dan menuju pada pertanian organik. Selain itu, pengggunaan dekomposer, pembenah tanah dan pupuk hayati dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia hingga 50 persen.
"Hasil ubinan yang diperoleh 9 ton per ha GKP, ternyata unsur hayati dapat mengoptimalkan produksi dan kualitas pangan. Kita akan terus monitoring dan koordinasi dengan masyarakat agar bisa mencapai pengembangan padi organik," ujarnya.
Menurut Imam Subekti, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapomtan) Desa Sidomulyo, biaya produksi lebih hemat hingga Rp 750 ribu hingga Rp 1 juta. Hasil ini diperoleh dengan perawatan tanaman yang tepat serta pengelolaan hama penyakit secara cermat dan pemakaian produk yang tepat.
Di antaranya BT Plus, Metarizep, Primadeco, OrizaPlus, HumatPro, HumaTOP, Bioriz dan Beka Dekomposer.
"Budi daya padi sehat dan bebas residu ini baik karena mengarah ke pertanian organik. Kami memang fokus ke sana, bahkan saat ini ada 3 kelompok tani kami sudah mempunyai sertifikasi organik. Di antaranya Tamansari, Sumbersuko, dan Trioso," kata Imam.
Berita Terkait
-
Akselerasi Swasembada Pangan, Wapres Gibran dan Mentan Amran Panen Raya Gula di Banyuwangi
-
Prabowo Ekspor Perdana 1.200 Ton Jagung ke Malaysia, Polri Bangun Belasan Gudang Penyimpanan
-
Kapolri-Mentan Panen Raya Jagung di Sulsel: Produksi Melonjak 39 Persen
-
Momen Prabowo Naiki Traktor saat Pimpin Panen Raya di Majalengka
-
Naik Helikopter Berangkat ke Majalengka, Prabowo Ikut Panen Raya
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Permintaan Tinggi, Pasokan Terbatas: Saatnya ART Diakui Sebagai Pekerja Profesional
-
Kuota KPR Subsidi Bertambah, BTN Targetkan Kredit Tumbuh 9 Persen
-
Pemerintah Fasilitasi UMKM Perumahan untuk Akses Pembiayaan
-
DANA Kaget Sesi Malam, Masih Ada Rp 99 Ribu, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Kolaborasi BRI dan Kemenimipas: BLK Nusakambangan Jadi Harapan Baru WBP
-
Kerja Cepat, Besok Menteri Purbaya Salurkan Rp 200 Triliun ke 6 Bank Termasuk BSI
-
4 Link DANA Kaget Malam Ini Dapatkan Saldo 279 Ribu Secara Cuma-cuma
-
Pendiri Es Krim Ben & Jerry's Kecam Unilever: Ini Bukan Lagi Merek yang Kami Bangun
-
Menkeu Purbaya: Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen Bukan Hal yang Sulit
-
Gercep Klik 7 Link DANA Kaget Hari Ini, Kesempatan Raih Saldo Ratusan Ribu