Suara.com - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengaku heran dengan sistem pengawasan anggaran di pemerintahan. Pasalnya, banyak lembaga yang mengawasi tetapi tetap banyak pihak yang melakukan penyelewengan anggaran.
Menurut Ketua Umum PMI ini, saat ini lembaga yang menjadi pengawas diantaranya Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), BPK, Polisi, Kejaksaan dan KPK.
Namun, meski telah memiliki banyak pengawas, namun korupsi yang terjadi juga banyak.
"Selama 15 tahun ada 9 menteri yang masuk penjara, ada hampir 20 gubernur yang masuk penjara, ada ratusan bupati anggota DPRD DPR itu tentu menjadi perhatian kita bahwa begitu banyak yang mengawasi tapi juga makin banyak yang melakukannya," kata JK saat menghadiri Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (21/3/2019).
JK menuturkan, pengawas harus lebih pintar lagi dalam mengawasi anggaran. Karena, rumusan korupsi sekarang sudah makin luas. Artinya, korupsi saat ini tidak hanya untuk diri sendiri tetapi untuk memperkaya orang lain.
"Kita harus lebih hati-hati, harus lebih fokus, karena anggaran maknanya bagaimana membangun bangsa ini dan makmurkan bangsa ini secara adil," jelas dia.
Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini juga meminta para pengawas anggaran juga menguasai teknologi. Sebab, saat ini semua kejahatan penyelewengan anggaran sudah berbasis teknologi.
"Saya harap saudara (Pengawas) sekalian sebagai unsur pengawas pemerintah betul menguasai pengawasan masalah. Kemudian kita menguasai teknologi, sekarang orang diperiksa selalu diambil laptopnya semua bisa dibongkar KPK. Tentu alat tersebut harus ada penguasaan teknologi untuk mengetahui ada penyelewangan atau tidak," imbuh dia.
Baca Juga: Terbukti Korupsi, 2 Mantan Petinggi Pertamina Divonis 8 Tahun Penjara
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Pemda Kaltim Protes Dana Transfer Daerah Dipotong: Kami Penyumbang Penerimaan Negara!
-
Didorong Keputusan The Fed, Harga Emas Antam Kembali Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
-
Ekonomi Hari Ini: Asing Borong, Saham CDIA dan BUMI Jadi Idola, USD 1 Tembus Rp 16.600
-
Bea Cukai Siap-siap! Menkeu Purbaya Incar Becuk dan e-Commerce "Sweeping" Rokok Ilegal
-
Akui Bunga Kredit Perbankan Lambat Turun, BI Minta Tolong ke Pemerintah dan Pengusaha
-
RS Azra Percayakan Implementasi Host Bridging System Kepada AdMedika Untuk Percepat Layanan Pasien
-
5 Fakta Krisis Singapura: Harga Sewa Melambung hingga Restoran Tutup
-
Lowongan Kerja Kemenko PM September 2025: dari Videografer sampai Social Media Specialist
-
IHSG Loyo Didorong Pelemahan Rupiah
-
Menkeu Purbaya Bisa Andalkan Sektor Migas untuk Kejar Target Ekonomi Tumbuh 6 Persen