Suara.com - Ekonom Senior INDEF Faisal Basri menilai maskapai dalam negeri telah jelas melakukan kartel tiket pesawat. Maskapai tersebut yaitu, Garuda Indonesia Group dan Lion Air Group.
Dia menerangkan, indikasi kartel tersebut bisa dilihat dari kenaikan tarif tiket secara bersamaan. Meski begitu, pihaknya menyerahkan permasalahan kartel ini kepada Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).
"Coba kalau lihat pelaku siapa, Garuda Group dan Lion Air Group, kalau dua cenderung sama-sama kuat, secara teori mereka enggak mau head to head, maka mereka atur indikasinya sudah kelihatan ya, naikinnya bareng-bareng, terus avtur turun, jadi serahkan ke KPPU," kata Faisal Basri kepada Suara.com, Selasa (26/3/2019).
Faisal menuturkan, pihaknya juga melihat klaim maskapai yang telah menurunkan tarif tiket pesawat adalah kabar burung belaka. Buktinya, saat ini tarif tiket pesawat masih terbilang tinggi.
"Buktinya apa, bohong itu turunkan apa, enggak ada bohong itu. Ya mereka main diturunkan 10 seat pertama, selebihnya mahal," ucapnya.
Faisal menambahkan, pemerintah juga salah beranggapan bahwa kenaikan tarif tiket ini karena ada peralihan masyarakat ke jalur darat lewat tol Trans Jawa.
"Kata pemerintah akibatnya jalan tol trans jawa beroperasi, itu bukan substitusi. Kalau lebih jeli, jangan mau cepat percaya apa yang dikatakan pejabat," pungkas dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya