Suara.com - Presiden Jokowi menerima kunjungan delegasi Bank Dunia di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (25/6/2019).
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro yang ikut mendampingi Jokowi dalam persamuhan itu mengatakan, Bank Dunia memberikan lima saran mengelola ekonomi yang stabil untuk lima tahun ke depan.
“Masukan dari Bank Dunia itu bisa menjadi bahan untuk dipertimbangkan saat menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020 – 2024. Targetnya, tahun 2030, Indonesia bisa memperbaiki kesejahteraan rakyat,” kata Bambang.
Kelima poin yang disarankan Bank Dunia agar fokus diupayakan pemerintah antara lain adalah, membangun sumber daya manusia terutama melalui pendidikan dasar serta vokasi (keahlian).
Kedua, Bank Dunia menyarankan Indonesia fokus membangun infrastruktur. Sebab, berdasarkan data Bank Dunia, infrastruktur per kapita Indonesia jauh tertinggal dibanding negara-negara berkembang.
“Terutama infrastruktur terkait konektivitas dan dasar seperti air bersih, sanitasi maupun listrik,” jelasnya.
Ketiga, Bank Dunia menyarankan pemerintah Indonesia menjaga keseimbangan sumber daya alam. Sebab, SDA harus dimanfaatkan tapi dalam waktu bersamaan tetap dijaga agar berkelanjutan.
Keempat, kata Bambang, Bank Dunia menyarankan pemerintah menggenjot tingkat pendapatan dari sektor perpajakan.
Berbarengan dengan perpajakan, Bank Dunia meminta pemerintah melakukan efisiensi anggaran belanja dan memastikannya tepat sasaran.
Baca Juga: Temui Jokowi, Bank Dunia Bicara Terkait Pinjaman ke Pemerintah Indonesia
Kelima, Indonesia disarankan mendorong investasi swasta yang berorientasi pada ekspor, sehingga bisa masuk dalam rantai perdagangan global.
"Caranya, Indonesia diharapkan aktif mengundang investasi asing, terutama FDI (foreign direct investment/investasi asing langsung),” jelasnya.
Sebab berdasarkan data Bank Dunia, persentase FDI atau investasi riil asing di Indonesia ketinggalan dari Vietnam yang sesama negara Asia Tenggara.
Untuk diketahui, dalam persamuhan itu, Jokowi juga ditemani Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.
Tag
Berita Terkait
-
Instruksi Jokowi, Darmin Pangkas Kebutuhan Anggaran Kemenko Perekonomian
-
Prabowo Bertemu Kepala BIN di Bali, Wiranto Sudah Tahu dari...
-
Temui Jokowi, Bank Dunia Bicara Terkait Pinjaman ke Pemerintah Indonesia
-
Jawab Isu Deal-dealan Kursi Menteri, Gerindra: Prabowo Tidak Butuh Jabatan
-
BPN Prabowo Bongkar Sikap Bunglon Ahli Jokowi, Eddy Hiariej
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Kerja Cepat, Besok Menteri Purbaya Salurkan Rp 200 Triliun ke 6 Bank Termasuk BSI
-
4 Link DANA Kaget Malam Ini Dapatkan Saldo 279 Ribu Secara Cuma-cuma
-
Pendiri Es Krim Ben & Jerry's Kecam Unilever: Ini Bukan Lagi Merek yang Kami Bangun
-
Menkeu Purbaya: Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen Bukan Hal yang Sulit
-
Gercep Klik 7 Link DANA Kaget Hari Ini, Kesempatan Raih Saldo Ratusan Ribu
-
Purbaya Effect, IHSG Kembali Menghijau Hari Ini
-
Pertamina Akan Punya Anak Usaha Baru, Akhir Tahun Ini Terbentuk
-
Implementasi RUPTL 2025-2034 Butuh Investasi Rp 3.000 Triliun
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
Nikmati Sensasi Roti'O Hangat: Cuma Seribu Rupiah