Suara.com - Aksi mengawal pembacaan hasil sidang sengketa Pilpres tidak hanya diramaikan oleh massa yang akan berunjuk rasa. Berbagai pedagang juga ikut meramaikan aksi yang diinisiasi beberapa ormas itu.
Pantauan Suara.com, pedagang tersebut menjual beberapa jenis dagangan. Diantaranya seperti makanan, minuman, handuk, topi, kacamata hingga jam tangan.
Salah satu pedagang ketoprak, Waryono (50) mengaku sengaja memilih berjualan saat aksi karena mengetahui akan ada keramaian.
"Ya biasa dagang kalau lagi rame saya samperin," ujar Waryono di gedung MK, Kamis (27/6/2019).
Menurutnya penghasilannya bisa meningkat sampai dua kali lipat. Waryono yang mengaku biasa berdagang di Tanjung Duren, Jakarta Barat biasanya dagangannya terjual 60 piring. Namun saat dagang di acara seperti aksi ini dagangannya terjual sampai 150 piring.
"Ya alhamdulillah, biasanya 50-60 piring. Kalau acara begini bisa 150 piring," jelas Waryono.
Untuk diketahui, sidang hasil sengketa Pilpres akan dibacakan hari ini, Kamis (27/6/2019) di gedung Mahkamah Konstitusi (MK).
Jelang sidang tersebut, massa yang akan melakukan aksi demonstrasi sudah berkumpul di Jalan Medan Merdeka Barat.
Massa tersebut berasal dari berbagai ormas seperti Persaudaraan Alumni atau PA 212, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) dan Front Pembela Islam (FPI). Selain itu massa dari berbagai daerah juga ikut berkumpul untuk ikut meramaikan aksi.
Baca Juga: Polisi Tegaskan Tak Gunakan Senpi Dalam Pengamanan Aksi di Gedung MK
Massa tersebut jumlahnya terus bertambah. Pantauan Suara.com, mulai dari jalan Cikini terlihat beberapa orang berpakaian putih membawa bendera Indonesia juga berjalan kaki menuju ke lokasi aksi di Jalan Medan Merdeka Barat.
Dari arah Monas juga terlihat banyak orang yang berjalan kaki menuju ke patung kuda arjuna wiwaha. Sementara petugas kepolisian lalu lintas mengatur jalan karena beberapa ruas jalan di sekitar MK telah ditutup.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism
-
Zoomlion Raih Kontrak Rp4,5 Triliun
-
16th IICD Corporate Governance Award 2025: Telkom Meraih Penghargaan Best State-Owned Enterprises
-
Bank Mandiri Raup Laba Rp 24,5 Triliun di Semester I 2025, Turun dari Tahun Lalu