Suara.com - Kementerian Pertanian (Kementan) mengimbau dinas pertanian di kabupaten dan kota untuk memaksimalkan batuan alat mesin pertanian (alsintan) agar petani dapat terus berproduksi. Imbauan ini diberikan untuk menghadapi musim kemarau yang terjadi tahun ini.
Sebagian besar wilayah Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur sudah tidak mengalami hujan selama 30 hari. Lebih dari 100 kota dan kabupaten di Indonesia terdampak kekeringan, dengan total 102.654 hektare dan puso 9.940 hektare.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Sarwo Edhy mengatakan, pemanfaatan alsintan dapat mendukung upaya mitigasi kekeringan.
"Alsintan dapat mendukung mitigasi kekeringan dan stok pompa di dinas kabupaten sebaiknya segera disalurkan ke daerah terdampak kekeringan. Pemanfaatan alsintan dapat mengamankan standing crop dan memitigasi kekeringan," ujarnya, Jakarta, Kamis (11/7/2019).
Sarwo juga mengatakan, upaya lain untuk mitigasi kekeringan adalah dengan memanfaatkan sumber air, yang mana sudah ada 11.654 unit embung pertanian dan 4.042 irigasi perpompaan dekat daerah-daerah terdampak kekeringan.
Sarwo menambahkan, jumlah pompa air yang dialokasikan oleh Kementan pada 2015 - 2018 adalah 93.860 unit, dan khusus di daerah terdampak kekeringan tersedia 19.999 unit.
"Kekeringan diperkirakan akan berlanjut beberapa bulan ke depan. Antisipasi dilakukan dengan memanfaatkan pompa air dan membangun potensi sumber air, diperkirakan bisa menyelesaikan kekeringan. Pengamanan standing crop dilakukan oleh semua pihak, sehingga diharapkan bisa terselesaikan dengan baik," ujarnya.
Sarwo menyarankan para petani untuk memaksimalkan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Pada 2019, pihaknya menargetkan subsidi premi AUTP mencapai satu juta hektare dan sampai saat ini pelaksanaannya di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara baru mencapai 232.255 hektare.
Dengan AUTP, petani bisa mendapatkan ganti rugi sebesar Rp 6 juta saat gagal panen dan sebagai modal bertanam di musim berikutnya.
Baca Juga: Tingkatkan Produktivitas Tani di DIY, Kementan Beri Bantuan Alsintan
"Segera lakukan pengajuan ganti rugi bagi petani yang lahan sawahnya terkena puso dan terdaftar AUTP," saran Sarwo.
Berita Terkait
-
Musim Kemarau, Begini Cara Petani Magetan Cegah Tanaman Puso
-
Kementan Gelar Rakor dengan TNI, Atasi Dampak Kekeringan 2019
-
Musim Kemarau Tahun Ini, Pemerintah Antisipasi Kegagalan Panen
-
Musim Kemarau Ekstrem, Kementan Buat Posko Mitigasi Kekeringan
-
Musim Kemarau 2019, Pemerintah Waspada pada Daerah Berpotensi Puso
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar