Suara.com - Kementerian Keuangan mencatat kondisi APBN pada semester I 2019 masih mengalami defisit. Tercatat, defisit APBN 2019 hingga akhir Juni 2019 sebesar Rp 135,8 triliun.
Defisit itu melebar dibandingkan pada defisit pada periode Mei 2019 yang sebesar Rp 127,5 triliun.
Angka defisit pada Juni 2019 juga lebih tinggi dibanding tahun lalu periode yang sama sebesar Rp 110,6 triliun.
"Total defisit anggaran sampai semester satu adalah Rp 135,8 triliun, memang lebih besar dibandingkan defisit semester satu tahun lalu. Tapi ini masih lebih baik dari defisit di tahun 2017 dan 2016, " ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat ditemui di DPR, Selasa (16/7/2019).
Sri Mulyani menuturkan, defisit yang terjadi pada APBN semester I 2019 ini karena posisi belanja lebih tinggi dibandingkan pendapatan.
Dari sisi belanja, paparnya, belanja negara pada Juni 2019 sebesar Rp 1.034,5 triliun atau naik 9,59 persen dari tahun lalu periode yang sama sebesar Rp 944 triliun.
Sedangkan dari sisi penerimaan pada Maret 2019, endapatan negara sebesar Rp 898,8 triliun atau tumbuh sebesar 7,8 persen dibandingkan periode yang sama 2018 sebesar Rp 833,45 triliun.
"Sementara, kondisi keseimbangan primer adalah negatif Rp 1 triliun ," tutur Sri Mulyani.
Baca Juga: Aktif di Masjid Selama Kena Sanksi, Setnov Dipulangkan Lagi ke Sukamiskin
Berita Terkait
-
Pertumbuhan Ekonomi Semester I 2019 Hanya Kisaran 5,1 Persen
-
Kenaikan Gaji TNI Ditentukan Sehari Sebelum Peringatan Hari Kemerdekaan
-
Sri Mulyani Pasang Badan Jokowi Dikritik Bergantung Kepada Negara Lain
-
Susun RAPBN, Menkeu Anggarkan Rp 10 Triliun untuk Kartu Pra Kerja Jokowi
-
Neraca Perdagangan Juni Surplus, Sri Mulyani: Ekspor Harus Terus Digenjot
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Meski Ada Menkeu Purbaya, Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Tetap Gelap
-
Kritik Bank Dunia ke BUMN: Jago Dominasi Tapi Produktivitasnya Kalah Sama Swasta!
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
Terkini
-
Menkeu Purbaya Blak-blakan soal 26 Pegawai Pajak Dipecat: Menerima Uang, Tidak Bisa Diampuni!
-
Begini Nasib Anggaran MBG yang Bakal Ditarik Menkeu Purbaya Jika Tak Terserap
-
Meski Ada Menkeu Purbaya, Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Tetap Gelap
-
9 Kriteria Penerima KJP Pasar Jaya Oktober, Kader PKK dan Guru Non-ASN Dapat Jatah?
-
Kritik Bank Dunia ke BUMN: Jago Dominasi Tapi Produktivitasnya Kalah Sama Swasta!
-
GIAA Dapat Modal Rp 30,5 Triliun dari Danantara, Citilink Dapat Jatah Terbesar
-
BSI Bongkar Ironi Perbankan Syariah RI: Aset Raksasa, Tapi Penetrasi Pasar Masih Tidur
-
Harga Emas Dunia Cetak Rekor, Diprediksi Masih Terus Meroket dalam Waktu Dekat
-
Promo Superindo: Hari Ini Terakhir, Ada Mami Poko DIapers Diskon Hingga 40 Persen
-
Rupiah Masih Meriang Lawan Dolar Amerika, Sentuh Level Rp 16.617