Suara.com - Kementerian Keuangan memperkirakan target penerimaan pajak tahun 2019 bakal meleset dari target yang sudah ditentukan. Kemenkumham memprediksi hingga akhir tahun 2019 akan mengalami shortfall atau kekurangan penerimaan pajak sebesar Rp 140 triliun.
Hal itu terjadi karena harga komoditas turun drastis serta nilai tukar rupiah melemah.
Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Robert Pakpahan mengatakan jumlah tersebut tidak sesuai target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2019 sebesar Rp 1.577,56 triliun. Menurutnya, penerimaan pajak hingga akhir tahun diperkirakan hanya mencapai 91,1 persen.
"Khususnya DJP outlooknya 91,1 persen dari target, shortfall diperkirakan Rp 140 triliun," ujar Robert, Selasa (16/7/2019).
Menurut Robert, kekurangan penerimaan pajak di tahun 2019 akan lebih besar dibanding tahun sebelumnya. Namun, untuk sektor ekspor pada bulan April hingga Juni 2019 pertumbuhannya membaik.
"Restitusi diperkirakan melambat karena di semester I kencang dan angka-angka lain keliatan membaik, ekspor membaik dilihat April, Mei, Juni kelihatan pertumbuhannya membaik," tambahnya.
Untuk diketahui, Sampai akhir Semester I 2019, penerimaan pajak telah mencapai Rp 603,34 triliun atau 38,25 persen dari target APBN 2019 yang sebesar Rp 1.577,56 triliun.
Dibandingkan dengan Semester I 2018, penerimaan pajak mengalami pertumbuhan 3,75 persen (yoy).
Realisasi penerimaan pajak masih ditopang oleh penerimaan pajak utama Pajak Penghasilan (PPh) yaitu PPh Nonmigas dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dimana penerimaan PPh Nonmigas bersumber dari penerimaan PPh 25/29 Badan, PPh 21, PPh Final, dan PPh 22 Impor.
Baca Juga: Bakal Kutip Cukai Plastik, Kemenkeu: Untuk Biaya Pengolahan Limbah
Sementara kinerja impor pada bulan Juni 2019 yang masih tetap terjaga seperti periode yang sama tahun lalu, berkontribusi mendorong perbaikan kinerja PPh 22 Impor.
Berita Terkait
-
Kondisi Politik Dalam Negeri Membaik, Rupiah Berpotensi Menguat
-
Usai Pertemuan Jokowi - Prabowo, Rupiah Diprediksi Bakal Menguat
-
Pemerintah: Cukai Plastik Hanya Diberlakukan untuk Kantong Kresek
-
Jelang Akhir Pekan Penguatan Rupiah Bakal Tertahan
-
LMAN Masih Tunggak Biaya Pembebasan Lahan Jalan Tol Rp 2,63 Triliun
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Tak Hanya Kredit, Bank Mandiri Buka Akses Pasar Ekspor UMKM di Jabar
-
PLTA Singkarak dan PLTU Teluk Sirih Tetap Beroperasi Pasok Listrik Sumbar
-
IHSG Pecah Rekor Lagi Ditutup Tembus Level 8.710, Apa Saja Pendorongnya?
-
Jelang Nataru, Mendag Busan Ungkap Kondisi Pasokan Bahan Pokok: Harga Cabai dan Bawang Mahal
-
Alasan Purbaya Tarik Bea Keluar Batu Bara Tahun Depan: Hilirisasi hingga Dekarbonisasi
-
Rupiah Jadi Mata Uang Asia Terlemah Hari Ini
-
Wamen ESDM: Investasi Hilirasi Nikel Diproyeksikan Tembus USD 618 Miliar pada 2040
-
Mulai Tahun Depan Nasabah Asuransi Kesehatan Ikut Bayar Klaim, Siapa Untung?
-
Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
-
Cadangan RI Berkurang Jadi Alasan Purbaya Tarik Bea Keluar Emas Tahun Depan