Suara.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan secara teknis Runway 3 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) siap beroperasi pada pertengahan Agustus 2019. Hal tersebut diungkapkan saat meninjau Bandara Soetta, Tangerang, Minggu (21/7/2019).
Menurutnya beroperasinya Runway 3 setelah dilakukan Standard Operating Procedure (SOP) disempurnakan dan sosialiasi kepada para maskapai penerbangan. Nantinya, dengan beroperasinya Runway 3 Bandara Soetta pada bulan Agustus menjadi kado spesial di hari Kemerdekaan Indonesia.
"Kita akan usulkan paling lambat pertengahan Agustus 2019 secara teknis bisa beroperasi. Sebenarnya sekarang bisa. Tapi saya pikir lebih baik kita sempurnakan SOP nya terlebih dahulu," ujar Menhub Budi Karya.
Menhub Budi Karya menerangkan Runway 3 membuat kapasitas take off landing bertambah dari 81 menjadi 114 take off landing. Namun, saat ini Runway 3 memiliki panjang 2.500 meter dan akan bertambah hingga 3000 meter sampai Bulan November 2019.
"Kita diamanahkan untuk membangun Runway 3 dengan harapan bisa akan tambah menjadi 114 take off-landing. Jadi ada peningkatan level of service-nya, " tambahnya.
Kemudian, jika saat Runway 3 menjadi sepanjang 3.000 meter rampung. Maka akan dapat menambah kapasitas take off-landing hingga 40 persen.
"Sekarang ini 2500 meter yang telah rampung dan bisa segera digunakan. Nanti kita akan laporkan kepada Pak Presiden. Dalam waktu Bulan September atau Oktober sudah menjadi 3000 meter dan naik menjadi 40 persen itu bisa diilustrasikan kira-kira menjadi 100 juta penumpang per tahunnya, " terangnya.
Secara keseluruhan, Menhub Budi Karya menyatakan senang dengan adanya Runway 3 yang menjadi arahan Presiden Joko Widodo. Ia berharap AP II bisa menyediakan fasilitas yang baik dan lengkap sehingga Jakarta juga dapat menjadi salah satu destinasi wisata dan menyumbangkan devisa ke Indonesia.
"Kita harus siapkan karena simulasi tentang kebutuhan-kebutuhan itu harus bisa dilakukan dengan baik. Sehingga masyarakat bisa menggunakan bandara secara baik, waktunya tepat, pelayanannya baik, yang kita tentu harapkan Jakarta juga menjadi destinasi wisata yang bisa menambah devisa bagi negara," tandasnya.
Baca Juga: Musim Kemarau, Sabuk Hijau Pelindung Bandara YIA Kritis
Berita Terkait
-
Maskapai Larang Ambil Gambar, Menhub: Mestinya Diperbolehkan
-
Ditanya Jadi Menteri Jokowi Lagi, Budi Karya: Pokoknya Kita Pengin Kerja
-
Pembangunan LRT Jabodebek Terganjal Pembebasan Lahan di Bekasi
-
Menko Darmin Klaim Sudah Ada Maskapai Turunkan Harga Tiket Pesawat
-
Menhub Ingin Pembangunan Pelabuhan Marunda Tetap Berjalan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
Terkini
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Promo Lengkap HUT BRI ke-130, Ada Diskon KPR, Kopi, Restoran Hingga Tiket Pesawat!
-
Harga Minyak Dunia Turun, di Tengah Menguatnya Perdamaian Rusia-Ukraina
-
Banjir Sumatera Luluh Lantahkan 70.000 Ha Sawah, Kapan Perbaikan Dimulai?
-
OJK Luncurkan 'Buku Khutbah' Baru, Rahasia Keuangan Syariah Terungkap!
-
AMTI Khawatir Konsumen Beralih ke Rokok Murah Gegara Kebijakan Ini
-
Emas Antam Tak Bergerak Hari Ini, Intip Deretan Harganya
-
ASDP Tambah Kapal di 2 Lintasan Tersibuk pada Masa Nataru
-
Asosiasi Ini Soroti Peran Akuntan dalam Pelaporan Keberlanjutan dan Transparansi ESG
-
Rupiah Terus Tertekan, Dolar AS Makin Kuat Sentuh Level Rp16.678