Suara.com - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti mengatakan illegal fishing atau pencurian ikan kini menjadi perhatian khusus yang harus diwaspadai. Oleh sebab itu, ia meminta kepada dunia untuk meningkatkan kapasitas di bidang perikanan dan keamanan maritim.
Hal tersebut diungkapkan dalam lokakarya internasional di bidang perikanan Kerja Sama Selatan-Selatan Triangular (KSST) dan International Workshop on IUU Fishing and Organized Crimes in the Fishing Industry di Kantor KKP, Jakarta Pusat.
"IUU fishing adalah kejahatan serius yang harus disikapi bersama. Banyak negara Amerika Selatan dan Afrika punya problem yang kita alami seperti 5 tahun lalu," ujar Menteri Susi Pudjiastuti, Senin (22/7/2019).
Menteri yang identik dengan jargon 'tenggelamkan' tersebut mengatakan dengan diadakan lokakarya tersebut diharapkan bisa menganalisis kejahatan illegal fishing dan membuat koperasi untuk berbagai informasi.
"Kita menyelesaikan cuma tenggelamin, namun kapal dari luar negeri tidak bisa kita tarik untuk bertanggung jawab," katanya.
Susi menegaskan selama 10 tahun terakhir Indonesia telah mengadakan sekitar 18 kegiatan peningkatan kapasitas di bidang kelautan dan perikanan untuk negara-negara Afrika, Timur Tengah dan Pasifik.
Berita Terkait
-
Gaya Keren Menteri Susi Pakai Sepatu dari Sampah Plastik
-
Ancaman Keras Menteri Susi Bagi Pembuang Sampah Sembarangan
-
Tolak Plastik Sekali Pakai, Menteri Susi Ingatkan Bahaya Plastik di Laut
-
Menteri Susi Sebut DKI Jakarta Malu-malu Soal Larangan Pemakaian Plastik
-
Kerja di Singapura, Eks Asisten Menteri Susi Prihatin Polusi Udara Jakarta
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa
-
PLTP Ulubelu Jadi Studi Kasus Organisasi Internasional Sebagai Energi Listrik Ramah Lingkungan
-
Tinjau Tol PalembangBetung, Wapres Gibran Targetkan Fungsional Lebaran 2026
-
Harga Emas Antam Naik Lagi Didorong Geopolitik: Waktunya Akumulasi?
-
Menkeu Purbaya: Bos Bank Himbara Terlalu Bersemangat Jalankan Ide Presiden