Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima pimpinan Hyundai Motors Group di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (25/7/2019). Pertemuan tersebut berlangsung tertutup untuk media.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, pertemuan itu membahas rencana investasi Hyundai Motor di Indonesia.
"Yang dibahas rencana investasi dari Hyundai Motors di Indonesia," ujar Airlangga seusai mendampi Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Selain itu, Ketum Partai Golkar ini menyebut pertemuan tersebut juga membahas terkait teknologi yang akan dikembangkan terhadap produksi pabrikan asal Korea Selatan, termasuk mobil listrik dan kendaraan otonom.
"Nah tentu juga sekaligus membicarakan masa depan teknologi daripada otomotif itu sendiri di dalamnya termasuk electric vehicle, fuel cell vehicle, autonomous vehicle, bahkan industri ini sedang mempertimbangkan untuk flying vehicle. Jadi pembahasan seputar teknologi," kata dia.
Ketika ditanya apakah investasi tersebut akan dimulai pada tahun 2021, Airlangga menyebut pihak Hyundai Motors akan melakukan survei terlebih dahulu, dari mulai kawasan hingga permintaan fiskal insentif.
"Jadi investasi sedang dalam studi, mereka sedang melakukan survei daripada kawasan dan permintaan terkait dengan fiskal insentif," ucap Airlangga.
Presiden Jokowi, kata Airlangga, merespon positif industri otomotif. Sebab kata dia, industri otomotif merupakan salah satu andalan ekspor Indonesia ke depan.
"Ya tentu pak presiden positif untuk tanggapi industri otomotif karna ini salah satu yang menjadi andalan untuk ekspor Indonesia kedepan," tandasnya.
Baca Juga: Komisi VI: KBN Jangan Merusak Cita-Cita Jokowi Genjot Investasi
Untuk diketahui, pimpinan Hyundai Motors Group yang hadir yakni Pimpinan Hyundai Motors Group Euisun Chung, Presiden Hyundai Motors Group Young Woon Kong, Wakil Presiden Eksekutif Hong Jae Park, Wakil Presiden Senior Youngtrack Lee, dan penerjemah khusus Jihyun Kim.
Sementara Jokowi didampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal Thomas Lembong.
Berita Terkait
-
Analis: Prabowo - Megawati Semakin Dekat, Gerindra Bisa Gabung Koalisi
-
PA 212 Keberatan Jika Ahok Duduk di Kabinet Pemerintahan Jokowi
-
Analis: Yusril, Mahfud dan Erick Thohir Berpotensi Jadi Menteri Jokowi
-
Apa yang Dimaksud Amien Rais sebagai Rekonsiliasi Etok-etok?
-
Ngaku Ditanya Jokowi soal Kabinet Menteri, OSO: Kami Usul 40 Nama
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Panel Surya Buatan Batam Diekspor ke AS, Raup 20,7 Juta Dolar
-
Purbaya Sebut Dana SAL Rp 200 Triliun Sukses Turunkan Suku Bunga, Ini Buktinya
-
Redakan Panik, Pertamina Distribusikan 20.000 Tabung LPG 3 kg di Aceh
-
Pemerintah Setop Insentif Mobil Listrik, Harga Moblis Bakal Makin Mahal?
-
Merak Macet, Menhub: Itu Gara-gara Gelombang Tinggi, Harap Dipahami
-
Resi Gudang Jadi Senjata Putus Praktik Ijon, Petani Dinilai Bisa Naik Kelas
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
Target Harga Saham BBRI Jelang Akhir Tahun, Bagaimana Analisisnya?
-
Menkeu Purbaya Balas Ramalan Bank Dunia
-
Melihat Potensi Cuan Industri Ergonomi di Tengah Tren Kerja Hybrid Indonesia