Suara.com - Kekeringan akibat musim kemarau di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah meluas. Dampak kekeringan diperparah oleh volume debit air irigasi mulai berkurang.
Untuk memastikan kondisinya, Dirjen Sarana dan Prasarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan), Sarwo Edhy, melakukan kunjungan kerja ke wilayah yang memiliki potensi lahan kekeringan. Salah satunya ke Desa Wanatawang, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes.
"Kita berkunjung ke sini, yang pertama memang ada potensi kekeringan lebih kurang 400 hektare. Untuk mengantipasinya, kita programkan pipanisasi dan pompanisasi," ujarnya, Jateng, Kamis (25/7/2019).
Potensi lahan yang terancam kekeringan di Kabupaten Brebes seluas 1953 hektare, dari total luas lahan pertanaman 20.410 hektare dan terancam puso 371 hektare. Lahan tersebut ditanami padi, jagung dan palawija.
Di Kecamatan Songgom sendiri, luas pertanaman mencapai 802 hektare, yang mempunyai potensi kekeringan seluas 67 hektare dan puso 12 hektare.
"Kebetulan ada sumber mata air yang tidak pernah kering. Itulah yang harus kita manfaatkan dan harus kita selesaikan secepat mungkin. Tadi kita sudah koordinasikan dengan direktorat, alat mesin pertanian untuk Brebes ini ada 6 yang sudah dalam perjalanan, yaitu untuk 6 inch dan ada 7 untuk 4 inch," jelas Sarwo.
Ia menambahkan, pompa tersebut bisa dipasang di beberapa titik, sehingga areal sawah bisa terairi semua. Hal ini diyakini bisa menyelamatkan padi yang ditanam petani.
"Harapan ke depan, setiap kelompok tani harus memanfaatkan pompa untuk kelompoknya. Ada aliran sungai yang tidak pernah kering dan harus kita manfaatkan sebaik-baiknya. Profitas lahan ini saat MT1 7,2 ton per hektare. Dengan adanya pompa dan pipanisasi, tentunya akan lebih meningkat lagi," tambahnya.
"Kita juga menfasilitasi bantuan benih padi gogo. Untuk lahan lahan kering seperti ini, nanti akan tumbuh dengan baik di lahan kering," ujarnya lagi.
Baca Juga: Tingkatkan Hasil Tani, Kementan Minta Kabupaten Landak Lakukan Pemetaan
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Brebes, Yulia Hendrawati mengatakan, lahan baku di sini kurang lebih 397 hektare, tapi ada 150 hektare lebih yang mengalami dampak kekeringan.
"Dengan adanya kunjungan Pak Dirjen ini, kita bisa mendapatkan bantuan pompa dan pipa, karena disebutkan tadi, ada sumber air yang tidak pernah kering. Sebelum ada pompa, kita hanya menanam setahun dua kali. Nanti harapannya bisa tiga kali tanam, sehingga pada akhirnya ada peningkatan kesejahteraan petani," kata Yulia.
Berita Terkait
-
Musim Kemarau, Kementan Tinjau Cirebon dan Pastikan Distribusi Air Merata
-
Kementan dan PUPR Bahu-Membahu Antisipasi Dampak Kekeringan
-
Kementan : Musim Kemarau Jadi Momentum Tepat Ajak Petani Asuransikan Sawah
-
Kementan : Musim Kemarau, Peserta Asuransi Usaha Tani Padi Meningkat
-
Revolusi Industri 4.0, Kementan Tingkatkan Prasarana dan Sarana Pertanian
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism
-
Zoomlion Raih Kontrak Rp4,5 Triliun