Suara.com - Balai Layanan Umum (BLU) Balai Kesehatan Penerbangan (Balai Hatpen) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membuktikan unit kerjanya bebas dari korupsi. Hal ini terlihat dari Balai Hatpen Kemenhub yang masuk dalam nominasi predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK).
Kepala Balai Hatpen Kemenhub, Sri Murani Ariningsih mengatakan, untuk meraih predikat tersebut pihaknya melakukan pencanangan zona integritas, penandatanganan bersama zona integritas, dan pakta integritas, oleh seluruh jajarannya.
Hal ini juga disosialisasikan BLU Balai Hatpen kepada para pemangku kepentingan (stakeholders), antara lain, operator penerbangan, sekolah penerbangan, perusahaan pengelola bandara, AirNav Indonesia, dan instansi atau masyarakat yang terkait dengan dunia aviasi.
"Dalam mewujudkan zona integritas dan siap WBK, kami berkomitmen memberikan pelayanan Prima (Profesional, Responsibility, Integritas, Mandiri, Akuntabel) tanpa korupsi, kolusi, dan nepotisme," kata Sri dalam keterangannya, Senin (29/7/2019).
Dalam pencanangan zona integritas, BLU Balai Hatpen secara intensif memberikan arahan kepada seluruh karyawan, termasuk honorer.
Saat ini, BLU Hatpen memiliki total 131 karyawan, terdiri dari 22 tenaga medis, 21 tenaga keperawatan, tiga tenaga kefarmasian, empat tenaga kesehatan lingkungan, seorang tenaga keterapian fisik, dua tenaga keteknisian medis, 13 tenaga teknik biomedika, serta 65 tenaga non medis. Dari 131 karyawan itu, 87 orang karyawan BLU aparatur negara sipil (ASN) dan 44 non-ASN.
Sebelumnya, BLU Balai Hatpen sudah melakukan deklarasi bahwa lingkungan kerjanya merupakan wilayah bebas dari korupsi. Dilakukan juga penandatanganan pakta integritas dan pemasangan pin bagi seluruh pegawai di lingkungan BLU Balai Hatpen.
Menurut Rindu, seluruh pegawai memang berkomitmen untuk menjadikan lingkungan kerja BLU Balai Hatpen sebagai WBK, selaras dengan kegiatan anti-korupsi yang digencarkan Pemerintah.
Sejak ditetapkan sebagai BLU pada tahun 2016, Balai Hatpen terus meningkatkan pelayanan, peran, dan fungsinya, untuk mendukung moda transportasi udara di bidang kesehatan penerbangan.
Baca Juga: Korupsi Lagi, KPK: Bupati Kudus Bisa Saja Dituntut Hukuman Mati
Selama tahun 2018, jumlah personel yang melakukan medical examination (medex) sejumlah 29.350 personel, sementara sampai 30 Juni 2019 jumlahnya 13.461 personel.
"Salam dan semangat Prima menjadi dasar bagi kerja kami dalam melayani dengan hati untuk mendukung transportasi udara selamanya selamat, aman, dan nyaman," imbuh dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
BRI Peduli Bantu Pulihkan Psikologis Anak-Anak Korban Bencana Aceh-Sumatra
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian Dana Bergulir di Provinsi Bali
-
Dongkrak Produksi Minyak di Papua, SKK Migas dan Petrogas Mulai Injeksi Kimia di Lapangan Walio
-
Menperin Minta Insentif Otomotif ke Menkeu
-
Barcelona dan BRI Kolaborasi, Bayar Cicilan di BRImo Bisa Ketemu Lamine Yamal
-
IHSG Menutup 2025 di Level Tertinggi, OJK Buka Rahasia Pasar Modal RI yang Solid
-
Catatan Akhir Tahun, Aktivitas Industri Manufaktur RI Melambat
-
Cicilan HP ShopeePayLater vs Kredivo, Mana yang Lebih Murah
-
Pemerintah Tegaskan Impor Daging Sapi untuk Industri Bukan Kosumsi Masyarakat
-
Catatan Akhir Tahun: Waspada Efek 'Involusi' China dan Banjir Barang Murah di Pasar ASEAN