Suara.com - Sandiaga Uno mengatakan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Pulau Kalimantan bukan merupakan prioritas yang harus didahulukan.
Sandiaga berujar dirinya ingin mempelajari lebih lanjut mengenai dampak apa saja yang akan timbul nantinya saat ibu kota benar-benar pindah.
"Menurut saya bukan prioritas ya, tapi karena presiden sudah menyampaikan ya kita harus pelajari secara keseluruhan," kata Sandiaga di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019).
Sandiaga menuturkan, banyak dampak yang akan timbul dengan pemindahan ibu kota ke Kalimantan. Oleh karena itu perlu adanya kajian lebih mendalam dengan memperhatikan keberlangsungan kehidupan masyarakat di daerah pemindahan ibu kota.
"Kita harus hati-hati, kami tidak langsung bilang setuju atau tidak tapi kami ingin pelajari lebih saksama. Karena jumlah biayanya berapa sumber dananya berapa dan dampak untuk lapangan kerja dan harga-harga bahan pokok yang dirasakan. Karena kita khawatir nanti harga properti naik semua di Pulau Kalimantan dan biaya hidup yang tidak terjangkau masyarakat di sana, itu yang jadi fokus kita ke depan," tutur Sandiaga.
Ia juga memandang perlu adanya kajian dari segi biaya pemindahan ibu kota serta pengalaman pemindahan ibu kota di negara lain.
"Tapi saya tidak ingin secara terburu-buru untuk menanggapi. Kita ingin pelajari dulu mungkin bicara dengan beberapa pengamat bagaimana posisi keadaan keuangan kita ke depan. (Dampaknya) pasti sangat besar dan kita harus belajar daripada kesuksesan dan kegagalan dari pemindahan ibu kota di beberapa negara lain," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga