Suara.com - Dewan Guru Besar (DGB) UGM menyebut pembangunan massif di Yogyakarta merugikan masyarakat. Sebab publik di Yogyakarta akan terkena dampak dari berbagai program dan kebijakan yang dilakukan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Yogyakarta tengah membangun bandara baru Yogyakarta Internasional Airport (YIA), pengembangan tol yang menghubungkan DIY dan Jawa Tengah. Ada perubahan orientasi pembangunan yang dulunya mengarah ke utara kini berubah ke selatan. Menurut UGM itu tidak dipikirkan masak-masak.
"Bila kebijakan tidak dipikirkan dengan baik maka yang terdampak masyarakat Yogyakarta, rakyat yang jadi korban," ujar Ketua DGB UGM, Prof Koentjoro dalam seminar nasional 'Membangun Lingkungan Strategis dan Keamanan untuk Menciptakan Ketahanan DIY' di Kampus UGM, Rabu (28/8/2019).
Orientasi pembangunan DIY ke arah selatan apakah sudah dibarengi dengan sarana dan prasarana seperti infrastruktur, pola air, kesiapan kapal untuk beroperasi di Pantai Selatan hingga polisi air. Sebab dari pengalaman yang pernah ada, di Pantai Gesing di selatan Yogyakarta justru terjadi kasus human traficing atau perdagangan manusia.
"Lalu lintas di selatan yang dibuka pintu gerbangnya membuat semuanya bisa keluar masuk. Ketahanan wilayah ini yang perlu diperhatikan," ujarnya.
Belum lagi YIA yang dibangun di perbatasan Kulon Progo dan Purworejo juga dikhawatirkan bisa berpotensi memunculkan kejahatan transnasional. Persoalan-persoalan ketahanan ini menjadi sangat penting untuk dipikirkan agar tidak terjadi bencana sosial.
Penjualan tanah yang masif baik di Kulon Progo dan Purworejo pun ditakutkan justru meningkatkan angka kemiskinan warga setempat. Sebab perubahan sosial ini tidak diantisipasi warga.
"Perubahan sosial tidak selamanya memberi manfaat. Karenanya mitigasi bencana, dalam hal ini bencana sosial harus dipikirkan agar rakyat tidak jadi korban," tandasnya.
Sementara Kepala Kesbangpol DIY, Agung Supriyono mengungkapkan kerjasama sejumlah pihak sudah dilakukan terkait berbagai kebijakan yang diambil Pemerintah DIY. Kajian juga dilakukan sejak lama untuk mengantisipasi.
Baca Juga: Yogyakarta dan Sejarah Pemindahan Ibu Kota Negara yang Senyap
"Keamanan jadi syarat utama pembangunan. Kajian sudah dilakukan baik untuk bandara dan kawasan selatan," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Menhub: Jalur Kereta Bandara YIA Tak Ada yang di Tanah
-
Rel Kereta Api Pendukung Bandara YIA Bakal Dibangun Melintasi Desa Glagah
-
Beragam Moda Transportasi Disiapkan Pemerintah ke Bandara YIA
-
Cerita Nani, Dua Kali Tergusur Proyek Fasilitas Penunjang Bandara YIA
-
Pemda DIY Pastikan Relokasi Pasar Glagah Kulon Progo Sudah Ada IPL
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing