Suara.com - Harga minyak mentah dunia melonjak hingga 15 persen pada pembukaan Minggu (15/9/2019). Hal ini setelah adanya serangan kilang minyak milik Arab Saudi pada Sabtu (14/9/2019) kemarin.
Dilansir Reuters, minyak mentah berjangka Brent melonjak lebih dari 19 persen ke sesi tinggi 71,95 dolar AS per barel pada pembukaan, sementara minyak mentah AS naik lebih dari 15 persen ke sesi tinggi 63,34 dolar AS per barel.
Untuk diketahui, perusahaan raksasa minyak milik negara Saudi Aramco mengatakan serangan itu memangkas produksi sebesar 5,7 juta barel per hari.
Namun, pihak Aramco enggan kapan eksplorasi kembali kilang minyak tersebut. Tapi, sebuah sumber yang dekat dengan masalah ini mengatakan kepada Reuters bahwa kembali ke kapasitas minyak penuh bisa memakan waktu berminggu-minggu.
Kendati demikian, serangan tersebut tak mempengaruhi ekspor minyak Arab Saudi. Pasalnya, Negara Kerajaan itu masih memiliki cadangan pasokan yang besar untuk ekspor.
"Lonjakan harga adalah reaksi spontan alami tetapi tetap jalan dan kemampuan untuk mempertahankan pada tingkat yang tinggi, tetap tergantung pada durasi pemadaman. Kemampuan untuk memenuhi komitmen ekspor melalui penarikan domestik, elastisitas permintaan dengan harga yang lebih tinggi serta pemerintah dan kebijakan agensi, "kata Michael Tran, Direktur Pelaksana Strategi Energi di RBC Capital Markets di New York.
"Bahkan jika pemadaman normal dengan cepat, ancaman mengesampingkan hampir 6 persen dari produksi minyak global tidak lagi hipotetis, angsa hitam atau ekor gemuk. Selamat datang kembali,premi risiko," tukasnya
Tag
Berita Terkait
-
Permintaan Turun, Harga Minyak Mentah Dunia Anjlok 3 Persen
-
Dilarang Impor Minyak Iran, Kilang Turki Beralih Ke Rusia
-
Penguatan Rupiah Dibayangi Kenaikan Minyak Mentah Imbas Ketegangan AS-Iran
-
Trump Kembali Pukul China dengan Menaikan Tarif Barang Impor
-
Trump Minta Negara Lain Tak Beli Minyak dari Iran Mulai 1 Mei
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism
-
Zoomlion Raih Kontrak Rp4,5 Triliun
-
16th IICD Corporate Governance Award 2025: Telkom Meraih Penghargaan Best State-Owned Enterprises