Suara.com - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman, inspeksi langsung stok beras di Gudang Beras Bulog (GBB) Telukan Divre Surakarta, Jawa Tengah, dan menyatakan bahwa stoknya berlimpah. Amran dan rombongan menyaksikan gudang Bulog penuh terisi beras 4500 ton dan gudang sudah tidak cukup menampung beras lagi, sehingga harus pinjam pakai gudang.
"Pertama-tama, saya harus apresiasi seluruh petani Indonesia, Kementerian Pertanian, Bulog, dan jajaran pemerintan daerah Jawa Tengah, kami ucapkan terima kasih karena pagi ini stok beras kita melimpah," ujarnya, saat diwawancarai sewaktu melakukan inspeksi ke gudang Bulog Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (30/9/2019).
Ia menyampaikan, stok gudang Bulog di daerah lain, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, NTT, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Selatan sudah harus sewa gudang untuk menampung produksi pangan kita.
"Kita bersyukur, tahun 2019 sudah swasembada dan berdaulat. Menurut FAO, kriteria swasembada bila impor 10 persen dari stok nasional, tapi Alhamdulilah, stok kita banyak dan melimpah, dan tidak perlu impor," tambahnya.
Amran bercerita, jika membandingkan dulu saat swasembada pada 1984, penduduk Indonesia 100 juta lebih, namun hari ini, penduduk Indonesia 260 juta orang dan kita mampu swasembada. Pada 1984, Indonesia swasembada dengan impor sekitar 414.000 ton.
"Tahun 2019, penduduk Indonesia sudah 260 juta orang, tapi gudang beras penuh dan tidak ada impor. Kerja keras pemerintah Jokowi - JK membuahkan hasil luar biasa," sebut Amran.
Mentan menambahkan, ekspor produk pertanian 5 tahun terakhir meningkat hingga 9 juta ton.
Amran berpesan untuk tetap menjaga keberhasilan ini, transformasi pertanian tradisonal ke pertanian modern mutlak dilanjutkan, mengembangkan lahan rawa menjadi lahan pertanian baru dalam Program Serasi, dan program lainnya. Ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara, sehingga pangan menjadi strategis.
Sementara itu, Taufan Akib, Kepala Divre Bulog Jawa Tengah, juga membenarkan jika gudang penuh berlimpah stok beras.
Baca Juga: Kementan : Brigade Alsintan Kelola Distribusi Pemanfaatan Mesin Pertanian
"Ada 30 kompleks gudang Bulog di Jawa Tengah, yang berada di subdivre Surakarta, subdivre Pati, subdivre Semarang , subdivre Pekalongan dengan stok 186.000 ton. Khusus gudang di Sukoharjo, ada 2 gudang terdiri 4500 ton cbp, gabah 400 ton," ujarnya.
Taufan juga menjelaskan, kelimpahan tersebut disebabkan karena pertanian saat ini sudah mengarah ke pertanian modern, sehingga lebih efesien.
"Harga gabah petani dengan pengolahan combine harvester Rp5.150 - Rp 5.200 per kilogram, sedangkan jika pengolahan manual harganya Rp5.000, selisihnya hingga Rp 200. Keuntungan menggunakan combine harvester, gabahnya lebih bersih dan bisa langsung masuk karung. Petani lebih untung karena alat ini meminimalisir beras terbuang," katanya.
Berita Terkait
-
Kementan : Brigade Alsintan Kelola Distribusi Pemanfaatan Mesin Pertanian
-
Kementan Tingkatkan Kesadaran Masyarakat pada Bahaya Rabies
-
Kementan Lepas Ekspor Produk Olahan Kakao ke Amerika Serikat
-
Setelah Bertemu Menteri Pertanian, Ini Kesan Para Mahasiswa
-
Kementan Sosialisasikan Permentan 43/2019 tentang Peraturan Pestisida
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
LPS : Program Penjaminan Polis, Instrumen Penting Tingkatkan Kepercayaan Publik
-
Kebutuhan Asuransi Makin Penting, Allianz Life Syariah Raup 120 Ribu Nasabah
-
Stockbit Error Sejak Pagi, Publik Ancam Pindah Platform Hingga Lapor YLKI
-
HIPMI Soroti Dugaan Tekanan Kelompok Kepentingan di Industri Tekstil
-
Rupiah Loyo di Tengah Kuatnya Dolar AS, RUU Redenominasi Jadi Sorotan
-
IHSG Masih Menghijau Pagi Ini di Awal Sesi, Rawan Aksi Profit Taking
-
Ratusan Eksportir Sawit Diduga Nakal, Kibuli Negara Dengan Modus Pintar
-
Ekonom Sebut Moratorium Cukai Rokok Lebih Untung Bagi Negara Dibanding Kenaikan
-
Waduh, Kesadaran Masyarakat Indonesia Melek Keuangan Syariah, Masih Kecil!
-
Bursa Kripto Domestik Siapkan Solusi untuk Transaksi Jumbo