Suara.com - Bekerja dengan status karyawan tetap tentu menjadi impian semua pekerja. Apalagi di era gig economy atau pekerja tidak tetap yang cukup marak seiring adanya perusahaan-perusahaan outsourcing.
Belum lagi ditambah kehadiran freelancer yang menempati berbagai posisi kerja dalam kurun waktu tertentu. Kondisi ini tentu membuat persaingan kerja terasa semakin ketat saja.
Sistem karyawan kontrak sendiri memang makin banyak diminati perusahaan, terutama karena dianggap sebagai efisiensi perusahaan. Tapi tetap saja, biasanya perusahaan akan membutuhkan karyawan tetap sesuai dengan kebutuhan.
Nah, bagi Anda yang harap-harap cemas bisa cepat diangkat menjadi karyawan tetap, silakan ikuti beberapa tips berikut ini, seperti dikutip dari Cermati.com.
1. Perlakukan Pekerjaan seperti Membangun Bisnis
Pekerjaan bukan hanya sebatas melakukan tugas saja. Tapi, Anda harus bisa memperlakukan pekerjaan layaknya sebuah bisnis, di mana Anda melakukan pekerjaan seolah-olah memang sedang mengurus sebuah usaha sendiri.
Artinya, Anda harus berperilaku layaknya seorang pemilik bisnis. Semua yang dilakukan dan semua pikiran tercurahkan ke pekerjaan, dengan kata lain, Anda harus memikirkan sepenuhnya kemajuan perusahaan tempat bekerja.
2. Jaga Konsistensi dan Disiplin saat Berkarier
Sebagai seorang karyawan tidak tetap, Anda perlu menjaga konsistensi dan disiplin saat bekerja. Bukan hanya menyelesaikan tugas tepat pada waktunya, tapi juga harus mampu memanfaatkan peluang demi perkembangan karier.
Baca Juga: Tak Hanya Tubuh, 5 Tips Detoks Pikiran untuk Redakan Stres
Ciptakan inovasi dan kreativitas untuk membangun hal-hal unik yang bisa digunakan oleh orang-orang di sekitar Anda.
Catat juga rutinitas kerja sehari-hari beserta waktu pelaksanaannya. Jadwal seperti ini akan membantu Anda untuk mengatasi sikap malas, sehingga waktu yang Anda punya tidak terbuang sia-sia.
3. Perluas Wawasan pada Bidang Ilmu yang Baru
Berapa banyak skill yang Anda kuasai saat ini? Kalau jumlahnya masih satu atau dua, sudah saatnya Anda meluangkan waktu untuk mempelajari keterampilan baru.
Misalnya saja, Anda bisa coba mendesain website, fotografi, atau belajar bahasa asing. Ketiga skill ini sering dipandang sebelah mata, tetapi sesungguhnya memberikan peluang karier yang cemerlang di masa depan.
Memperluas bidang ilmu memang bisa menyita waktu, tenaga, dan pikiran. Tapi, apa yang Anda korbankan kelak akan membuahkan hasil yang gemilang bila dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Viral BBM Bobibos, Kementerian ESDM Jelaskan Langkah Agar Bisa Dijual Bebas
-
Emiten TRON Fokus Garap Bisnis Infrastruktur Kendaraan Listrik
-
Apa Benar Emiten Properti DADA Berkantor Dekat Warung Kelontong? Manajemen Beri Pembelaan
-
Lowongan Kerja OJK PCAM 9 dan MLE: Kualifikasi, Syarat dan Cara Pendaftaran
-
Menkeu Purbaya: Mana Pemain Saham Gorengan yang Sudah Ditangkap?
-
Harga Bitcoin Terus Merosot Hingga di Bawah USD 90.000, Begini Prospeknya
-
Masyarakat Bisa Pinjam Dana ke Danantara untuk Bangun Dapur MBG, Gimana Caranya?
-
Purbaya Heran BTN Minta Tambah Anggaran Padahal Penyerapan Minim: Aneh Juga Dia
-
Saham Bank BUMN Rontok Serempak, Investor Cuek usai Menkeu Purbaya Suntik Rp76 T
-
Neraca Pembayaran Masih Alami Defisit 6,4 Miliar Dolar AS, Bagaimana Kondisi Cadangan Devisa?