Suara.com - Generasi muda diharapkan mampu membuat perubahan dengan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan daya saing. Mereka diajak mampu mencermati perkembangan pembangunan dunia yang cepat.
Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Hendriadi, dalam kuliah umum di Polbangtan Bogor, Sabtu (12/10/2019).
Dalam materi kuliah dengan tema "Peran Generasi Muda dalam Mewujudkan Kedaulatan Pangan di era 4.0" itu, Agung mengajak agar generasi muda dapat mencermati perkembangan pembangunan dunia yang begitu cepat.
"Generasi muda harus memiliki kemampuan dalam mencermati situasi dan harus mampu mengantisipasi perkembangan lingkungan strategis yang berubah sangat cepat," tambahnya.
Menurut Agung, pada 2045, jumlah penduduk diperkirakan lebih dari 300 juta jiwa. Jumlah penduduk kelas menengah akan meningkat hingga 254 juta jiwa.
Pola pertumbuhan penduduk ini diikuti dengan meningkatnya usia penduduk produktif dan urbanisasi, yang akan berpengaruh terhadap gaya hidup, termasuk pola pangan
"Perubahan ini menjadi tantangan tersendiri bagi penyediaan sumber pangan, karena dibutuhkan pangan baik dari sisi kuantitas maupun kualitas, beragam dan bergizi," ujar Agung, yang juga Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan.
Penguasaan teknologi, lanjut Agung, menjadi syarat mutlak agar memiliki daya saing. Era disrupsi saat ini, ditandai dengan ekonomi digital.
"Kita harus siap menerima perubahan ini," tegas Agung, memotivasi 300 mahasiswa dan dosen yang hadir.
Baca Juga: Kementan akan Optimalkan Kartu Tani dengan Membentuk Tim Lintas Sektor
Agung mencontohkan peran teknologi yang mampu memperpendek rantai distribusi pangan melalui e- commerce. Menurutnya, mafia pangan ada karena rantai pasok selama ini panjang.
"E-commerce dapat memangkas rantai pasok dan mendekatkan produsen ke konsumen. Sebagai generasi muda, kalian harus bisa melawan mafia pangan dengan teknologi," ujar Agung.
Kementan sendiri mendukung sepenuhnya pemanfaatan teknologi melalui inovasi alat dan mesin pertanian, pembangunan infrastruktur, penerapan smart farming, dan fasilitas lainnya.
Badan Ketahanan Pangan memiliki program-program strategis yang dapat dikolaborasikan dengan mahasiswa dan alumni Polbangtan sebagai petani milenial.
"Saya tantang mahasiswa atau alumni Polbangtan untuk membina petani dalam bentuk korporasi usaha tani, pemanfaatan pekarangan dan industri pangan lokal melalui dukungan program dari BKP," kata Agung.
"Kami mengajak generasi muda untuk dapat menekuni usaha pertanian, karena pertanian ke depan akan menjadi hebat di tangan anak muda yang memiliki pendidikan yang baik dan penguasaan teknologi yang memadai," pungkas Agung mengakhiri kuliah umumnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur