Suara.com - Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung upaya pemerintah Kabupaten Karanganyar mengembangkan produksi ubi jalar di Tawangmangu, Jawa Tengah, yang merupakan destinasi pariwisata. Petani di Tawangmangu memproduksi ubi jalar sebagai makanan ringan yang lezat untuk cemilan pengunjung wisata, hingga diekspor ke Korea.
Hal ini terungkap dalam kunjungan Kerja Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi ke Kabupaten Karanganyar, Jumat (18/10/2019), saat meninjau usaha tani ubi jalar di Desa Karanglo, Kecamatan Tawangmangu.
Suwandi mengatakan, ubi jalar sebagai pangan alternatif mulai dilirik sebagai usaha tani yang menguntungkan. Kementan sangat mendukung apa yang dilakukan petani di Tawangmangu.
"Mari kita manfaatkan pangan lokal. Pangan lokal itu punya nilai gizi tinggi. Tinggal bagaimana kita bisa mengolahnya supaya ada nilai tambah dan sudah ekspor ke Korea," ujarnya.
Sugiarto, petani ubi jalar menceritakan hasil panen ubi jalar 40 ton per hektare, dengan harga jual Rp 3 ribu per kilogram. Kini penerimaannya kurang lebih Rp 120 juta.
"Biaya produksi sekitar Rp 40 juta, jadi untung Rp 80 juta selama periode 6 bulan," tuturnya.
"Usaha tani ubi jalar di daerah ini menjanjikan sekali, karena karena rata-rata pendapatan petani per bulan bisa Rp 12 juta," tambah Sugiarto.
Wagimin, Koordinator penyuluh pertanian Kecamatan Tawangmangu menyebutkan, varietas yang diusahakan petani di sini biasanya manohara dan ubi Jepang, karena selama ini laku di pasaran. Usaha tani ubi jalar ini tumpang sari dengan bunga kol dan cabai. Waktu panen bunga kol 58 hari setelah tanam.
"Dengan produksi bunga kol 16 ton dan harga jual Rp 10 ribu per kilogram, hasil dari bunga kol bisa menutupi biaya untuk ubi jalar," bebernya.
Baca Juga: Atasi Stunting, Kementan dan FAO Garap Program Obor Pangan Lestari
Selain mengunjungi lokasi panen, Suwandi bersama rombongannya ikut melihat usaha pengolahan ubi jalar menjadi produk keripik dan kremes.
Suyatno, pengusaha yang berkecimpung di usaha ubi jalar mengatakan keperluan bahan baku ubi jalar segar sekitar 15 ton per hari.
"Sebanyak itu dipakai untuk 29 pengusaha pengolahan ubi jalar, yang produknya yang dipasarkan ke Jakarta, daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur," ungkapnya.
Kunjungan berikutnya ke usahanya Widodo, pemilik CV Makmur Abadi Jaya, di Desa Puntuk Rejo, Kecamatan Ngargoyoso, yang puluhan tahun menjadi eksportir olahan ubi jalar dalam bentuk stik.
Widodo menjelaskan, produknya 100 persen diekspor ke Korea, sekitar 1.800 ton per tahun. Suplai bahan bakunya berasal dari petani ubi jalar di wilayahnya.
Pasokan dari petani lancar dan harga bagus, buktinya sudah rutin masuk Korea.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
CFX Catat Transaksi Derivatif Kripto Tembus Rp73,8 Triliun
-
Profil PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT): Raksasa Tekstil Resmi Pailit!
-
The Fed Pangkas Suku Bunga, Harga Bitcoin Langsung Terbang?
-
Rupiah Jebol Rp16.600, Bos BI Turun Tangan Hingga Ungkap 'Jurus' Stabilisasi'
-
UMP 2026 Naik? Menaker: Sedang Dikaji!
-
Ikut Rombongan Prabowo ke AS, Bos Garuda Indonesia Lagi Nego-nego Pembelian Pesawat Boeing
-
Pensiunan ASN Bisa Bisnis Toko Kelontong Modern dengan Modal Rp 45 Juta, Begini Caranya
-
Airlangga Ungkap 8 Paket Ekonomi, Diskon Pajak hingga Bantuan Pangan Diperluas
-
Garuda Indonesia Stop Jalankan Rute Penerbangan yang Bikin Rugi
-
Perusahaan RI Pamer Teknologi Canggih di Pameran Baterai, Bukti Indonesia Siap Bersaing Global