Suara.com - PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT), emiten manufaktur baut dan komponen otomotif, berrencana menyiapkan modal kerja atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 20 miliar pada tahun 2020.
Direktur Utama BOLT Erwin Wijaya mengemukakan perseroan merencanakan anggaran belanja modal kerja tersebut untuk pengembangan mesin produksi berbasis teknologi informasi (IT).
"Capex tahun depan untuk penambahan beberapa fasilitas yang mendukung produk baru. Kami mendapatkan proyek cukup baik untuk market AS," kata Erwin dalam di Gedung BEI Jakarta pada Kamis (14/11/2019).
Lebih lanjut, Erwin menambahkan, pada tahun ini perseroan akan memperbesar pasar ekspor yang selama ini menjangkau market AS.
"Ekspansi penambahan bisnis ke pasar global yang sudah dilakukan di 2019 akan terus berjalan ke beberapa negara," ujar Anthony.
Sementara itu Direktur Keuangan BOLT Anthoni Wijaya memperkirakan, besaran penurunan laba bersih hingga akhir 2019 sekitar 6 hingga 6,5 persen (year-on-year) atau lebih rendah dibandingkan dengan penurunan per September 2019 sebesar 18,63 persen (yoy) menjadi Rp 49,37 miliar.
"Kami memperkirakan penurunan laba bersih Perseroan di 2019 sekitar 6-6,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2018," kata Anthoni.
Namun, ungkap Anthony, pada Kuartal III-2019 total penjualan perusahaan manufaktur baut dan komponen otomotif ini mencapai Rp 911,57 miliar atau bertumbuh 4,08 persen (yoy).
"Di bidang usaha fastener and engineered components, pertumbuhannya didukung oleh peningkatan penjualan domestik sebesar 3,34 persen," ucapnya.
Baca Juga: Bom Medan, Bos BEI Sebutkan Tidak Mengganggu Market
Sementara itu, lanjut dia, pada bidang usaha steel wire and bar melalui anak usaha, PT Mega Pratama Ferindo, penjualan bertumbuh sebesar 7,92 persen.
"Penurunan laba bersih (konsolidasian) sebesar 18,63 persen disebabkan oleh kenaikan harga baja dunia dan pelemahan nilai tukar rupiah," ujar Anthony.
Anthony menambahkan, pada Kuartal III-2019 total aset BOLT menurun tipis sebesar 0,26 persen (yoy) menjadi Rp 1,28 triliun, sedangkan liabilitas Perseroan menurut sebesar 9,72 persen (yoy) menjadi Rp 522,3 miliar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia Masih Stagnan, BSI Genjot Digitalisasi
-
Bank Mega Syariah Bidik Target Penjualan Wakaf Investasi Senilai Rp 15 Miliar
-
Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
-
Saham Bank Lapis Dua Kompak Rontok, Maybank Indonesia Ambles Paling Dalam
-
OJK Minta Generasi Muda Jangan Awali Investasi Saham dari Utang
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Apa Turun?
-
Aliran Modal Asing yang Hengkang dari Pasar Keuangan Indonesia Tembus Rp 9,76 Triliun
-
PNM Raih Penghargaan Internasional Kategori Best Microfinance Sukuk 2025
-
Bersama Bibit.id dan Stockbit, Temukan Peluang Baru Lewat Portrait of Possibilities
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI