Suara.com - Layanan teknologi finansial, termasuk diantaranya layanan peer to peer (P2P) lending, berkembang dengan pesat di Indonesia, khususnya dalam 2 tahun terakhir. Berbagai perusahaan P2P lending hadir dengan layanan yang mengedepankan kecepatan dan kemudahan dalam mendapatkan atau memberikan pinjaman.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pinjaman yang telah disalurkan oleh fintech P2P lending per Agustus 2019 sebesar Rp 54,71 triliun. Nilai ini naik 141,40 persen year to date (ytd) dari posisi akhir Desember 2018, sebesar Rp 22,66 triliun.
Sementara itu, jumlah akumulasi rekening pemberi pinjaman per Agustus 2019 sebanyak 530.385 entitas. Angka ini naik 155,60 persen secara ytd. Jumlah transaksi peminjam sebanyak 12,83 juta entitas atau meningkat 194 persen ytd.
Kemajuan industri P2P lending harus juga diikuti dengan naiknya tingkat literasi keuangan. Berdasarkan data OJK, tingkat literasi keuangan Indonesia pada 2019 berada pada angka 35 persen, sedangkan tingkat inklusi keuangan berada pada angka 75 persen.
Ini berarti, banyak masyarakat Indonesia yang menggunakan layanan keuangan, namun tidak benar-benar mengetahui mengenai layanan keuangan tersebut.
Hal inilah yang mendorong Danafix mengadakan Danafix Talks, sebuah rangkaian roadshow edukasi p2p lending yang diadakan di 12 kota di Indonesia. Danafix Talks 2019 diselenggarakan di 5 provinsi di Indonesia di 12 kota, yaitu 6 di Pulau Jawa dan 6 di luar Pulau Jawa.
Acara ini diselenggarakan sebagai upaya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai kemajuan industri fintech P2P lending, serta pemanfaatan layanan P2P Lending secara bijak. Adapun tema dari acara ini adalah “Peran dan Pemanfaatan Fintech P2P Lending terhadap Ekonomi Digital Indonesia.”
Dua belas kota yang dikunjungi oleh Danafix Talks adalah Pamulang, Bekasi, Meruya, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Lampung, Makassar, Samarinda, Palembang, Balikpapan, Bali. Pelaksanaannya dimulai April dan berakhir Oktober 2019.
Pembicara dalam acara ini adalah Tito Yuniarto (Direktur, Danafix), Reney Mosal (Head of Marketing, Danafix), dan Renuka (PR Lead, Danafix). Dalam acara ini, Danafix juga mengundang beberapa guest speaker yang terdiri beberapa kalangan dalam bidang keuangan, yaitu Angga Aliya ZR Firdaus (detikFinance), Bareyn Mochaddin (financial planner), Nanang Agus Kristanto (financial motivator), Hari “Soul” Putra (pakar perencanaan keuangan pribadi), Fiko “BEDA” (financial influencer).
Baca Juga: Tips Mengatur Keuangan sebagai Milenial
Pada kesempatan ini, Danafix membagikan informasi mengenai fintech secara keseluruhan, yang di dalamnya terdapat pemanfaatan fintech, risiko dalam penyalahgunaan fintech, serta mengenai Danafix sebagai salah satu platform P2P lending di Indonesia yang terdaftar dan diawasi oleh OJK.
Saat di Makassar, Tito memaparkan, masyarakat kurang memiliki edukasi mengenai penggunaan uang, terutama dalam hal pinjaman online. Oleh karena itu, Danafix memberikan kemudahan berupa kecepatan proses layanan untuk memudahkan pengguna baru menggunakan produk Danafix.
Selain itu, Danafix memberikan informasi yang jelas dan transparan, serta aktif memberikan edukasi mengenai produk pinjaman online ini, sehingga tingkat literasi masyarakat semakin bertumbuh. Tito juga menginformasikan, Danafix memiliki layanan “Consultative Collection” dalam menjalankan kegiatan penagihan.
Kegiatan penagihan pinjaman ini bertujuan untuk memberikan solusi terbaik, agar pengguna dapat menyelesaikan pinjaman.
Saat di Balikpapan, Renuka, PR Lead Danafix juga menjelaskan bahwa di luar kemudahan dan keuntungan yang didapatkan lewat P2P lending, terdapat juga sebab utama timbulnya masalah dalam dalam layanan P2P lending. Salah satunya adalah fraudster.
Merespons hal ini, OJK sudah memberikan wadah bagi masyarakat untuk melaporkan tindakan yang menyimpang tersebut agar masyarakat dapat bersama-sama memberantas pinjaman online yang ilegal dan penipuan yang mengatasnamakan pinjaman online.
Berita Terkait
-
OJK Didorong Bangun Kemampuan Literasi Keuangan
-
Perusahaan Teknologi Finansial Karya Anak Indonesia Luncurkan Atozpay
-
Kuasai Literasi Keuangan, Masyarakat Bisa Lebih Sejahtera
-
Kampanyekan Literasi Keuangan, FWD Luncurkan Video Asuransi
-
Cara Cashwagon Tingkatkan Pemahaman Literasi Keuangan Anak Yatim Piatu
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Hana Bank Optimistis Laba Tumbuh di atas 15 Persen Tahun Ini
-
BCA Syariah Wujudkan Harmoni Digitalisasi dengan Nilai Luhur Spiritual
-
Mayoritas Terus Merugi, Belasan BUMN Asuransi Akan Dipangkas dan Disisakan 3 Saja
-
Hana Bank Mulai Serius Garap UMKM
-
Perlindungan Dana Nasabah di Rekening Dormant
-
Janji Pangkas Waktu Pembayaran Kompensasi ke BUMN, Purbaya: Jangan Rugi Terus!
-
Purbaya Sidak Bank Himbara Secara Acak, Ini 2 Hal yang Dicari
-
DPR Cecar Menkeu Purbaya, Diminta Jangan Cepat Percaya Laporan Anak Buah
-
Diisukan Renggang dengan Deddy Corbuzier, Sabrina Chairunnisa Punya Deretan Bisnis Sukses
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat pada Penutupan Perdagangan Selasa