Suara.com - Majelis Wali Amanat Institut Teknologi Bandung (MWA-ITB) Rektorat ITB, Ikatan Alumni ITB meresmikan Salam Ganesha Fundraising Program, penggalangan Endowment Fund ITB yang dikelola langsung oleh Badan Pengelola Usaha dan Dana Lestari (BPUDL ITB) dengan menargetkan dana terkumpul Rp 1 triliun di usia ITB yang ke-100 tahun di 2020 mendatang.
Salam Ganesha dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas aset dan potensi ITB dalam rangka mendukung kemajuan pembangunan nasional.
Yani Panigoro, selaku Ketua MWA-ITB, mengatakan Salam Ganesha adalah program resmi ITB yang dibentuk melalui MWA ITB dibawah Komite Dana, dan dikelola oleh Achmad Zaky selaku Founder Bukalapak/MWA-ITB serta Nurhayati Subakat selaku Fouder Paragon/MWA-ITB.
“Salam Ganesha diprakarsai oleh para alumni muda ITB , untuk mengajak seluruh alumni ITB berdonasi melalui endowment fund ITB, berbakti pada Almamater ITB, yang sudah memberikan pendidikan terbaik. Jadi seperti kata-kata salam Ganesha yakni untuk Tuhan, bangsa dan almamater," ujar Yani dalam keterangannya, Selasa (17/12/2019).
Dana ini, lanjut Yani, akan digunakan untuk kesejahteraan civitas academica ITB, beasiswa, penelitian dan sebagainya.
Inisiasinya dari tahun 2004, dimana dulu yang menyumbang Endowment Fund ITB, hanya sebagian kecil para pengusaha alumni ITB.
"Kini saatnya kita mensosialisasikan ke seluruh alumni muda," kata Yani.
Achmad Zaky, selaku anggota MWA-ITB menyampaikan, bahwa Salam Ganesha akan merekrut relawan yang berasal dari seluruh angkatan untuk kemudian dikomunikasikan ke seluruh alumni ITB, dengan harapan fundraising-nya akan terus berjalan sesuai dengan yang diinginkan dan target.
"Salam Ganesha merupakan gerakan resmi bukan gerakan independen yang dibuat alumni. Kalau ada teman-teman yang masih bertanya, ini resmi melalui ITB. Dananya insya Allah amanah. Harapannya akan banyak awareness mengenai endowment fund, karena pendanaannya berasal dari alumni," katanya.
Baca Juga: Viralkan! Bayi Tanpa Anus Butuh Donasi, ibunya Tak Punya Uang Beli Susu
Penggunaan dana tersebut, kata Zaky, akan dikelola secara profesional, dimana dirinya menilai program ini serupa dengan wakaf. Dana ini tidak akan berkurang diletakkan dalam suatu rekening resmi ITB.
"Pahalanya akan abadi dan semuanya akan digunakan untuk ITB. Untuk kesejahteraan dosen, mahasiswa hingga infrastuktur,” ucapnya.
“Kami juga mengundang para alumni yang telah berkontribusi di bidang/industrinya masing-masing untuk lebih berpartisipasi aktif dan dekat dengan rekan satu almamater supaya mendukung ITB agar bisa melompat lebih jauh ke depan,” papar Zaky lebih lanjut.
Dengan program tersebut, lanjut Zaky, diharapkan ITB akan semakin maju, temuan-temuan yang akan berkembang jadi startup unicorn sehingga kesejahteraan di Indonesia akan lebih luar biasa.
Karena ITB sebagai institusi riset harus melahirkan penemuan-penemuan yang bisa diaplikasikan seluruh masyarakat Indonesia.
Dia juga mengatakan bahwa mekanisme dari donasi hingga pengelolaan Salam Ganesha ini dibangun menggunakan teknologi digital, dan semuanya bisa diamati secara transparan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian Dana Bergulir di Provinsi Bali
-
Dongkrak Produksi Minyak di Papua, SKK Migas dan Petrogas Mulai Injeksi Kimia di Lapangan Walio
-
Menperin Minta Insentif Otomotif ke Menkeu
-
Barcelona dan BRI Kolaborasi, Bayar Cicilan di BRImo Bisa Ketemu Lamine Yamal
-
IHSG Menutup 2025 di Level Tertinggi, OJK Buka Rahasia Pasar Modal RI yang Solid
-
Catatan Akhir Tahun, Aktivitas Industri Manufaktur RI Melambat
-
Cicilan HP ShopeePayLater vs Kredivo, Mana yang Lebih Murah
-
Pemerintah Tegaskan Impor Daging Sapi untuk Industri Bukan Kosumsi Masyarakat
-
Catatan Akhir Tahun: Waspada Efek 'Involusi' China dan Banjir Barang Murah di Pasar ASEAN
-
Pencabutan Insentif Mobil Listrik Perlu Kajian Matang di Tengah Gejolak Harga Minyak