Suara.com - Di era digital seperti sekarang ini, metode pembayaran digital banyak digemari masyarakat Indonesia. Dengan metode pembayaran tersebut, masyarakat tidak perlu lagi membawa uang tunai yang terlalu banyak ketika bepergian atau bahasa kerennya cashless society.
Tapi tahukah, ternyata ada dampak tersembunyi dari penggunaan pembayaran digital jika memang tak bijak dalam melakukan setiap transaksi non tunai.
"Ada dampak tersembunyi, seperti kartu kredit, kita mah enak-enak ajah pakai itu," kata Managing Partner Grant Thornton Indonesia Johanna Gani kepada wartawan di Jakarta pada Selasa (17/12/2019).
Dikemukakannya, jika pengguna tidak bijak dalam menggunakan produk pembayaran digital seperti OVO, Go-Pay dan LinkAja akan menimbulkan sebuah kerugian buat pengguna.
"Kita padahal tidak mau niat beli, tapi karena kita lihat ada cashback, kita jadi beli padahal belum tentu itu bermanfaat buat kita, liat ada potongan kita jadi beli," katanya.
Sehingga, kata Gani, hal tersebut membuat para pengguna transaksi nontunai menjadi sangat konsumtif, apalagi promo-promo yang ditawarkan membuat banyak yang tertarik.
"Promo menjadi strategi paling ampuh untuk menarik minat masyarakat menggunakan uang digital, berbagai penyedia layanan uang digital berlomba memberikan promo seperti potongan harga hingga cashback besar-besaran," katanya.
"Tentunya menguntungkan jika kita belanjakan untuk produk yang memang kita perlukan namun tanpa disadari kemudahan ini juga membuat masyarakat kian konsumtif yang pada akhirnya hanya menjadi pembelian impulsif karena tergoda diskon hingga pengeluaran menjadi tak terkendali," katanya.
Baca Juga: Mulai Jarang Transaksi Tunai, Ketahui Plus-Minus jadi Cashless Society
Berita Terkait
-
Mulai Jarang Transaksi Tunai, Ketahui Plus-Minus jadi Cashless Society
-
3 Hal Tentang Cashless Society yang Perlu Diketahui
-
Pemerintah China Akan Bikin Mata Uang Digital, Saingi Facebook
-
Mata Uang Digital Facebook Libra Rawan Aksi Money Laundering
-
Dukung Gerakan Cashless, LinkAja Sasar Semua Segmen Pembayaran
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Industri Pindar Tumbuh 22,16 Persen, Tapi Hadapi Tantangan Berat
-
Perilaku Konsumen RI Berubah, Kini Maunya Serba Digital
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!