Suara.com - Sebanyak 247 lembar uang palsu ditemukan Bank Indonesia Perwakilan Nusa Tenggara Timur (NTT) beredar di provinsi berbasiskan kepulauan itu sepanjang 2019.
"Uang palsu yang kami temukan ini didominasi pecahan besar Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu," kata Kepala Tim Sistem Pembayaran, Pengedaran Uang, dan Layanan Administrasi BI Perwakilan Provinsi NTT Eddy Junaedi di Kupang, Jumat (10/1/2020) kemarin.
Menurut dia, perkembangan peredaran uang palsu menunjukkan penurunan sekitar 28,8 persen dibandingkan pada 2018 sebanyak 347 lembar.
Dia menjelaskan, ratusan lembar uang palsu tersebut ditemukan diantaranya dari loket penukaran uang di Kantor BI Perwakilan NTT sebanyak 21 lembar.
Selain itu, ditemukan dari uang setoran bank sebanyak 61 lembar, klarifikasi dari perbankan ketika ditemukan saat pengolahan uang sebanyak 158 lembar, serta klarifikasi dari hasil investigasi pihak Kepolisian sebanyak 7 lembar.
"Klarifikasi uang dari investigasi Kepolisian ini pada 2019 kami peroleh dari Kepolisian Resor Alor di Kota Kalabahi," katanya.
Untuk itu, pihaknya mengingatkan masyarakat untuk terus mewaspadai peredaran uang palsu dalam melakukan transaksi keuangan.
Dia mengatakan, masyarakat harus mengenali wujud fisik uang secara baik dengan menerapkan prinsip 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang).
"Dilihat itu berarti apakah warnanya terang atau buram, kalau terang berarti kemungkinan asli, kemudian diraba kalau agak kasar dan tebal berarti asli, serta diterawang pasti di sana ada ada gambar pahlawan," katanya.
Baca Juga: Modus Belanja di Pasar, Ibu Muda Edar Uang Palsu Rp 9,6 Juta saat Nataru
Junaedi menambahkan, jika masyarakat menerima uang yang mencurigakan, segera melaporkan kepada Bank Indonesia atau Kepolisian setempat. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Untung Rugi Redenominasi Rupiah
-
54 SPBU Disanksi dan 3.500 Kendaraan Diblokir Pertamina Akibat Penyelewengan BBM
-
Harga Perak: Turun Tipis Dalam Sepekan, Harga Dunia Menguat
-
Gaji Pensiunan ASN, TNI Dan Polri Taspen Naik Tahun 2025: Cek Faktanya
-
AADI Tebar Dividen Interim Rp4,17 Triliun, Potensi Rp 536 per Saham: Cek Jadwalnya
-
Mengapresiasi Inovasi: Energi Penggerak Menuju Indonesia Emas 2045
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
Harga Emas Stabil di US$ 4.000, Apakah Bisa Tembus Level US$ 5.000?
-
Prediksi Bitcoin: Ada Proyeksi Anjlok US$ 56.000, Analis Yakin Sudah Capai Harga Bottom
-
Bocoran 13 IPO Saham Terbaru, Mayoritas Perusahaan Besar Sektor Energi