Suara.com - Sebanyak 21.569 petani di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) merupakan penerima Kartu Tani. Fasilitas ini diyakini dapat menekan penyalahgunaan pupuk bersubsidi.
Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan), Sarwo Edhy mengatakan, mengingat alokasi pupuk bersubsdi untuk 2020 akan berkurang menjadi 7,9 juta ton, maka harus direncanakan dengan baik terkait penyaluran atau pendistribusiannya.
“Dengan adanya Kartu Tani, hal ini aman, karena petani langsung dapat jenis barangnya (pupuk). Dari sisi jenis, masuk. Dari sisi keamanan, masuk. Dari ketepatan sasaran dan waktu, juga masuk,” katanya, Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Lewat program tersebut, lanjut Sarwo, petani membayar pupuk bersubsidi melalui bank, sesuai dengan kuota dan harga pupuk subsidi, sementara bank menyediakan electronic data capture (EDC) dan Kartu Taninya.
"Alokasi pupuk pengguna Kartu Tani berdasarkan RDKK yang disusun petani anggota kelompok tani, kemudian RDKK diketahui oleh penyuluh dan disahkan oleh desa. Di situ nanti ada surat tanahnya, ada luasannya, ada Nomor Induk Kependudukan (NIK) Kartu Tanda Penduduknya (KTP). Kalau petani tidak punya KTP, maka tidak bisa mengikuti program pupuk bersubsidi dan tidak mendapat Kartu Tani," papar Sarwo.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Agam, Arief Restu mengatakan, sebagian petani di Kabupaten Agam, sudah ada yang mengambil Kartu Tani dan sudah bisa digunakan untuk mengambil pupuk bersubsidi dan fasilitas lainnya.
"Saat ini kita sudah menyerahkan kepada petani di Kecamatan IV Nagari sebanyak 900 kartu dan Kecamatan Matur 418 kartu," ujarnya.
Untuk mendapatkan Kartu Tani, petani harus tergabung atau membentuk kelompok tani, dan pengambilannya harus dilalukan oleh yang bersangkutan, dengan membawa KTP asli untuk verifikasi oleh pihak perbankan yang ditunjuk pemerintah.
"Saat ini, NIK yang sudah terimput di sistem untuk diterbitkan sebanyak 21.569 kartu, dengan luas lahan 46.837,9 hektare untuk tiga musim tanam," ungkapnya.
Baca Juga: Bupati Bekasi Dukung Kementan Pidanakan Pelaku Alih Fungsi Lahan Pertanian
Menurut Arief, Kartu Tani merupakan kartu debit yang multi fungsi, sekaligus memuat data lahan, kebutuhan pupuk sehingga memberikan informasi dan monitoring bagi pemda.
"Para petani bisa menebus pupuk bersubsidi kepada kios yang ditunjuk dengan menggunakan kartu tersebut," jelasnya.
Selain itu, kartu ini juga bisa dipakai untuk mengajukan kredit usaha di lembaga perbankan dan lembaga keuangan yang sudah ditunjuk pemerintah.
"Kita berharap, dengan diterapkannya Kartu Tani, maka pemerintah bisa menyalurkan pupuk bersubsidi dengan tepat dan benar, serta dapat meningkatkan ekonomi masyarakat,” pungkasnya.(*)
Berita Terkait
-
Wujudkan Pertanian yang Maju dan Mandiri, Ini Sejumlah Kebijakan Kementan
-
Stok Pupuk PI Capai 15,2 Juta Ton, Cukup Hingga 2021
-
Pada 2020, Kementan Fokus Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier
-
Mentan Ajak Petani Sulsel Manfaatkan Layanan Kredit Usaha Rakyat
-
Sektor Pertanian Mampu Bertahan dalam Perlambatan Ekonomi Indonesia
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
OJK : Banyak Masyarakat Indonesia Belum Punya Dana Pensiunan
-
IHSG Meroket ke 8.258 di Sesi I: TLKM Idola, Ini Daftar Saham Paling Banyak Dibeli
-
Masuk Daftar Fortune Southeast Asia 500, Ini Analisis Prospek dan Lapkeu AVIA
-
Siapa Owner PJHB? Emiten IPO yang Incar Dana Lebih dari Rp 150 Miliar
-
Laba Bersih Adhi Karya Rontok 93,62 Persen Hingga Kuartal III-2025
-
BPKN Panggil AQUA, Imbas Dianggap Bohong Soal Jual Produk 'Air Gunung'?
-
Aqua Diduga Gunakan Air Sumur, BPKN Akan Investigasi ke Pabrik
-
Laba Bersih PTRO Naik 141 Persen, Tapi Beban Bunga dan Keuangan Juga Ikut Meroket!
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Bobby dan Dedi Mulyadi: Data BI Akurat, Cek Lagi Dana Triliunan di Bank
-
Nelayan Pandeglang dan Cirebon Akui Surkom Permudah Akses BBM Subsidi