Suara.com - Pemerintah telah mengantisipasi dampak virus corona terhadap perekonomian nasional dengan menggeber belanja modal pada kuartal I tahun 2020 ini.
Sekretaris Menko Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso mengatakan, dampak dari mewabahnya virus corona tidak bisa dianggap sepele karena bisa berdampak buruk bagi ekonomi nasional.
"Tapi intinya bagiamana pemerintah menjaga build pertumbuhan ekonomi kita, kita targetkan pertumbuhan ekonomi tahun ini 5,3 persen, kalau itung-itungan konsensus kemarin pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi China pengaruhnya bisa-bisa kena 1 sampai 2 persen ke pertumbuhan ekonomi global, karena China itu mitra utama hampir sebagian besar negara di dunia," kata
Susiwijono di Jakarta, Rabu (12/2/2020).
Maka dari itu kata dia, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), semua Kementerian dan Lembaga diminta untuk jor-joran melakukan belanja modal pada kuartal I tahun ini.
"Arahan di sidang kabinet usulan untuk front loading APBN, belanja kita dorong kita optimalkan di kuartal I tahun ini," kata dia.
Belanja apa yang bakal didorong, tentunya kata anak buah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ini adalah belanja modal yang sifatnya konsumtif bagi masyarakat, seperti bantuan sosial (bansos), dana desa dan bantuan operasional sekolah atau BOS.
"Sektor apa saja, pertama bansos kita gelontorkan karena akan mendorong konsumsi di masyarakat kecil, karena konsumsi itu share ke PDB 56 persen," katanya.
Tak hanya itu kata dia pemerintah akan mempercepat dan memperbesar porsi penyaluran dana desa, dimana biasanya pada kuartal I ini porsi penyaluran dana desa sebesar 20 persen dinaikkan menjadi 40 persen.
"Demikian juga dana desa kita minta dari alokasi Rp 72 triliun kita dorong di kuartal I ini, dulu ada aturan di kuartal 1 itu 20 persen porsinya, kita relaksasi jadi 40 persen supaya di kuartal 1 bisa cepat bergulir," paparnya.
Baca Juga: Turis Batal Sewa 40 Ribu Kamar Hotel di Bali Imbas Virus Corona
Demikian juga dengan penyaluran dana BOS yang kira-kira 70 persen akan ditingkatkan di semester 1 tahun ini.
"Kita akan dorong itu semua dan termasuk belanja modal kita akan dorong juga. Kita tetap waspada tapi kita optimis, walaupun ada pengurangan growth kita akan set off dengan UU Omnibus Law," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur
-
Siap-siap, Bank Mandiri Mau Bagikan Dividen Interim Rp 100 per Saham
-
UMKM Terdampak Banjir Sumatera Dapat Klaim Asuransi untuk Pemulihan Usaha
-
Harga Perak Sempat Melonjak Tajam, Hari Ini Koreksi Jelang Akhir Pekan
-
Danantara Bangun 15.000 Hunian Sementara untuk Korban Banjir Sumatera