Suara.com - Pemerintah akhirnya menandatangani kerjasama terkait pemanfaatan sistem pembayaran elektronik untuk transaksi pemerintah daerah. Ada empat poin penting dalam kerjasama tersebut.
Pertama, penguatan landasan hukum melalui penerbitan Peraturan Presiden terkait elektronifikasi pemda. Kedua, pembentukan Tim Perluasan Digitalisasi Daerah (TPDD).
Ketiga, penyelenggaraan championship untuk meningkatkan motivasi pemda melakukan transaksi elektronik. Keempat, pembayaran retribusi secara elektronik (e-retribusi) semisal pembayaran pajak kendaraan bermotor.
Hadir dalam acara penandatangan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. Penandatanganan tersebut dilakukan di Kantor Kemenko Ekonomi, Jakarta, Kamis (13/2/2020).
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, kerjasama ini akan memperkuat dan mempercepat koordinasi di dalam elektronifikasi transaksi di pemerintah daerah.
"Ada 3 tujuan dari koordinasi ini, pertama adalah inovasi percepatan perluasan elektronifikasi transaksi pemerintah daerah, kedua pengintegrasian peran keuangan daerah dan ketiga bagaimana mendorong integrasi ekonomi dan keuangan digital. Saat ini BI terus mendorong hal ini termasuk di pemerintah daerah," kata Perry.
Perry menuturkan, saat ini memang sudah ada pemda yang memulai melakukan elektronifikasi sistem pembayaran tapi perlu ditingkatkan lagi.
"Telah banyak kemajuan tapi memang perlu di akselerasi sebagai informasi kalau mengenai pembayaran gaji atau payroll seluruh pemda baik provinsi, walikota, kabupaten, payroll itu semua sudah terelektronifikasi dan selama ini kami juga mendorong elektronifikasi di BUMD, di 31 provinsi, 84 kota dan 291 kabupaten mengenai payroll BUMD," katanya.
Manfaat yang bakal diterima dengan adanya sistem ini tentu kata Perry adalah sumber penerimaan bagi daerah akan semakin baik, selain kemudahan transaksi elektronik yang diberikan.
Baca Juga: 21 WNI Pulang Dari China, Kemenkes Minta Pemda Ikut Pantau Kesehatan
"Saya kira itu akan menjadi sumber penerimaan di daerah termasuk juga untuk penguatan transaksi pemda," katanya.
Selain itu, elektronifikasi ini bisa mendukung efektivitas dan efisiensi dari pengelolaan keuangan negara baik pusat dan daerah itu bisa diperkuat, dengan efektivitas dan efisiensi melalui elektronifikasi, transaski pemda ini juga mendukung bagaimana pertumbuhan ekonomi baik di pusat maupun daerah juga inklusivness dari keuangan dan ekonomi di pusat maupun di daerah.
"Pengalaman kami melakukan elektronifikasi transaksi dari berbagai provinsi yang sudah berhasil melakukan elektronifikasi itu penerimaan daerahnya meningkat berlipat-lipat," pungkas Perry.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
Terkini
-
Menkeu Purbaya Janji Hentikan Sisa Anggaran Menumpuk di Akhir Tahun
-
Bos SMGR Akui Persaingan Industri Semen RI Makin Ketat
-
Pertamina Mau Gabung 3 Anak Usaha, DPR: Sesuai Keinginan Danantara
-
Rusun Jadi Fokus Solusi Pemukiman yang Semakin Mahal di Jakarta
-
Tidak Gratis, Pindahkan Rp 200 Triliun ke 5 Bank Menkeu Purbaya Minta Bunga Segini!
-
BNI Sambut Penempatan Dana Pemerintah, Tapi Minta Beberapa Penjelasan
-
5 Perumahan di Bekasi Utara Cocok untuk Milenial, Harga Mulai Rp 300 Jutaan
-
Rp 70 Miliar Milik Nasabah Hilang Karena Dibobol? Ini Kata BCA
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Lebih Bernuansa Politis Ketimbang Respons Tuntutan Publik
-
Kisah Harjo Sutanto: Orang Terkaya Tertua, Pendiri Wings Group