Suara.com - Supomo resmi menjabat sebagai Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) menggantikan Braman Setyo yang sudah memasuki masa pensiun. Serah terima jabatan digelar di Auditorium Gedung LPDB-KUMKM, Jakarta, Senin (9/3/2020).
Supomo dilantik oleh Menkop dan UKM Teten Masduki. Usai serah terima jabatan, Supomo langsung menyiapkan sejumlah program strategis. Pertama ia ingin LPDB mempunyai Standar Operasional Prosedur (SOP) penyaluran dana bergulir yang jelas. SOP itu di antaranya menyiapkan persyaratan yang ramah bagi pelaku Koperasi dan UMKM.
“Kemudahan itu tidak akan mengenyampingkan independen dan prudent tadi. Jadi LPDB-KUMKM harus punya SOP dan guidance yang jelas. Yang dimaksud ramah dan percepatan yang disampaikan pak Menteri tadi,” kata Supomo kepada wartawan.
Ia juga akan mengajak stakeholders terkait terutama di daerah untuk saling sinergi dalam membantu pelaku koperasi dan UMKM mendapatkan modal usaha melalui pinjaman/pembiyaan dana bergulir.
“Kita akan bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang mengurusi itu, karena gak mungkin cuma satu tangan di Jakarta. Di LPDB-KUMKM gak mungkin menjangkau, karena itu, kita harus membuka diri,” ucap Supomo.
Kerja sama stakeholders daerah itu perlu dilakukan guna melakukan percepatan penyaluran dana bergulir. Apalagi menurut Supomo, LPDB-KUMKM tidak memiliki kantor cabang di daerah, sementara pelaku koperasi dan UMKM sebagian besar ada di daerah.
“Kalau dibutuhkan untuk percepatan maka cabang di daerah itu perlu banget. Kalau gini-gini aja ya gak papa, tapi kalau lebih ya harus ada (kantor cabang),” ujar Supomo.
Supomo merupakan mantan Direktur Utama PT Bahana Artha Ventura. Selama pengalamannya memimpin perusahaan tersebut, ia merasa hal yang menjadi tantangan terbesar dalam menjalankan tugasnya, yakni masalah pendampingan pelaku Koperasi dan UMKM di daerah.
“Tantangan terbesar itu adalah pendampingan, dan komunikasi dengan mereka (KUMKM) dan itu suatu kendala bagi LPDB-KUMKM karena tidak punya cabang di sana. Saya harus membutuhkan berapa ribu staf di sana. Sekarang mungkin karena teknologi bisa ditingkatkan lagi untuk membantu saya,” paparnya.
Baca Juga: Supomo Gantikan Braman Setyo Jadi Dirut LPDB-KUMKM
Ia juga mengaku akan konsen terhadap masalah kredit macet atau NPL (Non Performing Loan). Langkah yang akan dilakukan Supomo untuk menekan angka NPL dengan memperkuat pendampingan pelaku Koperasi dan UMKM, baik sebelum mendapatkan pinjaman/pembiayaan dari LPDB-KUMKM, maupun sesudah.
“Kemudian soal NPL tadi isunya LPDB-KUMKM tinggi. Jadi kita harus sadar diri bahwa itu gak baik, kenapa kalau itu banyak yang macet terus bergulir berikutnya berkurang. Itu yang jadi konsentrasi saya,” ungkap dia.
Tahun ini LPDB-KUMKM menargetkan penyaluran dana bergulir sebesar Rp 1,85 triliun. Target tersebut tumbuh 8,8 persen dari pencapaian penyaluran dana bergulir tahun 2019 sebesar Rp 1,72 triliun. Supomo menegaskan koperasi akan menjadi sektor yang prioritas dalam mendapatkan pinjaman/pembiayaan dana bergulir.
Tag
Berita Terkait
- 
            
              Supomo Gantikan Braman Setyo Jadi Dirut LPDB-KUMKM
 - 
            
              Blusukan ke Sentra Peternakan Sapi Lampung, LPDB Siap Tampung Aspirasi
 - 
            
              LPDB-KUMKM Tahun Ini Target Salurkan Rp 1,85 Triliun Dana Bergulir
 - 
            
              Tingkatkan Ekonomi, LPDB Salurkan Dana Bergulir untuk KUMKM
 - 
            
              Majukan Ekonomi, LPDB KUMKM Pastikan Dana Bergulir Sampai ke Hilir
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
 - 
            
              Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
 - 
            
              Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
 - 
            
              Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
 - 
            
              Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
 - 
            
              IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
 - 
            
              Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T
 - 
            
              Rupiah Terkapar Lemah di Penutupan Hari Ini ke Level Rp 16.700 per USD
 - 
            
              Emiten Milik Sandiaga Uno SRTG Tekor Rp 2,43 Triliun di Kuartal III-2025
 - 
            
              Inflasi YoY Oktober 2,86 Persen, Mendagri: Masih Aman & Menyenangkan Produsen maupun Konsumen