Suara.com - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebut, hingga 4 Maret 2020 aliran modal asing yang keluar dari Indonesia atau capital outflow sudah mencapai Rp 40,16 triliun.
Perry menyebut sebagian besar aliran modal asing yang keluar tersebut imbas penyebaran virus corona.
"Begitu 25 Januari corona virus terjadi langsung outflow," kata Perry dalam acara Early Year Forum di Hotel Pullman Thamrin, Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Perry menjelaskan, para investor global tersebut mulai merasa khawatir karena pendemi virus corona yang tiba-tiba menjalar hampir ke seluruh dunia.
"Global investor karena jual dulu masih di simpen uang di Indonesia sambil menunggu kejelasan agar stabilkan pasar keuangan," ucapnya.
Capital outflow yang terjadi ini kata dia tidak dialami di tanah air saja, melainkan negara-negara kawasan juga mengalami hal yang sama. Seperti di Singapura, Malaysia hingga Thailand.
"Situasi ini global investor sulit untuk mengukur resiko covid terhadap kondisi ekonomi dan langkah-langkah apa yang ditempuh oleh pemerintah masing-masing," jelasnya.
Perry memerinci total aliran modal asing keluar pada bulan ini terdiri dari outflow sebesar Rp 4,87 triliun dari pasar saham dan sisanya Surat Berharga Negara (SBN).
Derasnya aliran modal asing yang keluar membuat nilai tukar rupiah dan harga saham bergerak turun belakangan ini. Sejak Januari hingga Februari, Indeks Harga Saham Gabungan telah turun 12,12 persen menjadi 5.535,69 dan nilai tukar rupiah terdepresiasi sebesar 1,08 persen.
Baca Juga: Gara-gara Virus Corona, Aliran Modal Asing ke Indonesia Anjlok
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Pakar Ingatkan Risiko Harga Emas, Saham, hingga Kripto Anjlok Tahun Depan!
-
DPR Tegaskan RUU P2SK Penting untuk Mengatur Tata Kelola Perdagangan Aset Kripto
-
Mengapa Rupiah Loyo di 2025?
-
Dukungan LPDB Perkuat Layanan Koperasi Jasa Keselamatan Radiasi dan Lingkungan
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina