Suara.com - Harga emas berjangka melanjutkan penurunannya, harga emas dunia jatuh lagi lebih dari empat persen karena investor melepas kepemilikan mereka untuk menimbun uang tunai guna menutup margin calls di pasar lain yang terpukul dampak dari wabah Virus Corona.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di Bursa Comex anjlok 73,6 dolar AS atau 4,63 persen, menjadi ditutup pada 1.516,7 dolar AS per ounce. Harga emas berjangka jatuh 52 dolar AS atau 3,17 persen menjadi 1.590,3 dolar AS per ounce sehari sebelumnya.
Di pasar spot, emas turun 4,0 persen menjadi diperdagangkan di 1.513,11 dolar AS per ounce pada pukul 14.54 waktu setempat (18.54 GMT). Untuk minggu ini, emas turun lebih dari sembilan persen, terbesar sejak 1983.
"Sementara pasar ekuitas terus berada di bawah tekanan dan ada dorongan ke arah likuiditas di pasar-pasar, itu tidak biasa bagi harga emas untuk dijual juga," kata Analis Standard Chartered Bank Suki Cooper, seperti dikutip oleh Reuters.
"Dalam jangka pendek, harga emas bisa terlihat penurunan lebih lanjut karena kebutuhan untuk memenuhi margin calls (menutup kerugian) di pasar lain dan jika investor lebih memilih untuk pindah ke uang tunai dan mengurangi paparan risiko di seluruh papan."
Kenaikan dolar AS hingga 1,2 persen juga menekan safe-haven seperti emas.
Di sisi fisik, pusat utama Asia juga melihat aktivitas menyusut karena dampak wabah virus corona, terutama di konsumen emas terbesar dunia, China.
Platinum di pasar spot turun 1,5 persen menjadi 751,50 dolar AS per ounce, menuju kerugian mingguan terbesar yang pernah ada. Perak jatuh 8,8 persen menjadi 14,43 dolar AS, menempatkannya di jalur untuk penurunan mingguan terbesar sejak 2011.
Di pasar berjangka, perak untuk pengiriman Mei jatuh 1,50 dolar AS atau 9,40 persen, menjadi ditutup pada 14,5 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 37,9 dolar A, atau 4,85 persen, menjadi menetap pada 743,9 dolar AS per ounce. (Antara)
Baca Juga: Merosot Rp 19.000, Harga Jual Emas Antam Dibanderol Rp 812.000 per Gram
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
7 Poin Relaksasi KUR Korban Bencana Sumatra, Bebas Angsuran Pokok Hingga Subsidi
-
IHSG Menuju 9.000, Mengapa To The Moon Sering Disebut? Siapa Paling Untung?
-
Permintaan Melonjak, ESDM Pakai Jalur Udara Distribusi LPG ke Wilayah Terdampak Banjir
-
BUVA Caplok 99,99 Persen Saham BKPP
-
Pertamina Kelola Sumur 'Veteran' Demi Jaga Ketahanan Energi
-
PaDi Business Forum & Showcase 2025: PaDi UMKM Ciptakan Transaksi Hingga Tembus Rp993 Miliar
-
Aturan Baru, 35 Persen MinyaKita Didistribusikan dari BUMN
-
IHSG Menguat di Akhir Perdagangan Hari Ini, Tapi Investor Masih Tunggu RDG BI
-
Dibalik Cerita IPO Superbank! Gak Cuma Zonk, Pemburu Saham SUPA Rela Pinjol dan Dapat Jatah 3 Lot
-
Genjot PNBP, ESDM Lelang Terbuka Stockpile Bauksit di Kepri