Suara.com - Harga emas dunia berbalik arah pada perdagangan akhir pekan ini. Emas jatuh 4,5 persen dan menuju penurunan mingguan terbesar sejak 1983.
Investor lebih suka uang tunai dan terus menjual emas untuk memenuhi margin call di pasar. Begitu pula dengan harga Palladium, turun lebih dari 8 persen, setelah sehari sebelumnya terjun 28 persen, dan sedang menuju penurunan persentase mingguan.
Mengutip Reuters, Senin (16/3/2020), harga emas di pasar spot turun 3,8 persen ke level 1,517,38 dolar AS per ounce. Untuk minggu ini, turun lebih dari 9 persen. Sementara harga emas berjangka AS turun 4,6 persen menjadi 1.516,60 dolar AS
"Sementara pasar ekuitas terus berada di bawah tekanan dan ada dorongan menuju likuiditas di pasar, itu tidak biasa terjadi tekanan jual juga pada emas," kata analis Standard Chartered Bank Suki Cooper.
"Dalam waktu dekat, emas bisa terus turun lebih lanjut karena kebutuhan untuk memenuhi margin call di pasar dan jika investor lebih memilih untuk pindah ke uang tunai dan mengurangi paparan risiko." Tambahnya.
Emas batangan telah kehilangan lebih dari 180 dolar AS sejak mencapai level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir di level 1,702.56 dolar AS per ounce pada hari Senin, karena pelaku pasar menggunakan logam safe-haven untuk memenuhi margin call.
Palladium turun 7,8 persen menjadi 1,689.33 dolar AS per ons, dan menuju penurunan mingguan lebih dari 34 persen
Platinum turun 3,7 persen menjadi 734,74 dolar AS dan turun lebih dari 18 persen selama seminggu. Perak turun 2,4 persen menjadi 15,45 dolar AS menempatkannya di jalur untuk penurunan mingguan terbesar sejak 2011.
Baca Juga: Harga Emas Dunia Turun untuk Menutupi Margin Pasar Saham
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism
-
Zoomlion Raih Kontrak Rp4,5 Triliun