Suara.com - Penyebaran Pandemi Corona di Indonesia, tentu terlah berdampak signifikan terhadap masyarakat, terutama para petani di Bali yang sekarang kekurangan tenaga panen. Namun dengan adanya alat mesin pertanian (Alsintan), permasalahan tersebut bisa diselesaikan.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, mekanisasi pertanian bertujuan untuk mewujudkan pertanian maju, mandiri dan modern. Dengan Alsintan, proses pertanian bisa dilakukan dengan cepat dan efisien.
"Dalam kondisi bagaimanapun produksi pertanian harus terjamin. Tanggung jawab menyediakan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia merupakan spirit bagi keluarga besar Kementerian Pertanian dan semua pelaku pembangunan pertanian," ujar Mentan SYL.
Menteri SYL mengatakan, penggunaan teknologi diharapkan mampu meningkatkan produksi padi di Bali pada tahun-tahun mendatang.
"Dengan teknologi, saya berharap tidak mendengar adanya penurunan produksi di Bali. Gunakanlah alat canggih yang ada supaya kita bisa ekspor. Kita harus serius dalam mengurus pertanian ini," tegasnya.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy menambahkan, apabila alsintan dikelola dengan baik, akan mendorong dan mempercepat terwujudnya pertanian modern. Petani yang memanfaatkan alsintan pun bisa lebih cepat dalam mengolah lahan, tanam dan panen.
"Petani yang sudah memanfaatkan alsintan produksi pertanamannya pun meningkat. Dari sebelumnya hanya 2 kali/tahun, setelah menggunakan alsintan bisa tanam 3 kali/tahun. Sehingga IP pun meningkat," jelas Sarwo Edhy.
Untuk mempermudah aplikasi alsintan sampai ke tingkat petani, pemerintah bersama penyedia jasa alsintan terus melakukan pelatihan langsung cara mengoperasikan alsintan di sejumlah Poktan dan Gapoktan.
"Ada juga pelatihan cara merakit alsintan untuk para operator dan ada juga pelatihan tata cara pengoperasian alsintan," ujarnya.
Baca Juga: Tahun Ini, Kementan Bangun Jalan Usaha Tani di 10 Provinsi
Alsintan, lanjut Sarwo Edhy, juga menjadi solusi kekurangan tenaga kerja dalam usaha tani. Karena dengan Alsintan, maka petani bisa mengelola lahan sawahnya lebih cepat dan lebih murah.
"Dengan alsintan, dapat mengurangi penyusutan hasil panen (losses) sebesar 10% dan meningkatkan nilai tambah. Bahkan penanaman padi yang dulunya hanya satu kali setahun, kini bisa tiga kali karena proses pengolahan dan panen yang cepat. Produksi yang dicapai petani lebih tinggi, pendapatan petani pun ikut naik," papar Sarwo Edhy.
Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, I Wayan Sudiarta mengatakan, sebelum ada wabah, tenaga panen biasanya di datangkan dari daerah Jawa. Akan tetapi setelah ada wabah jumlah tenaga panen yang datang sangat berkurang.
"Petani akhirnya memilih untuk mengoptimalkan penggunaan alsintan bantuan Kementan seperti combine harvester untuk memanen padi mereka. Setelah petani menggunakan combine harvester panen menjadi lebih cepat, dan gabahnya lebih bersih," ungkapnya.
Kepala BPTP Bali, I Made Rai Yasa mengatakan bahwa dalam kondisi wabah seperti ini, petani memang akan lebih efektif mengoptimalkan penggunaan alsintan baik dalam penanaman sampai pemanenan sehingga interaksi antar orang dapat dihindari dalam rangka mencegah penyebaran Corona.
"Badan Litbang Pertanian telah banyak menghasilkan inovasi di bidang alsintan, yang siap dimanfaatkan sebagai alternatif mengatasi permasalah petani terutama masalah kekurangan tenaga kerja," jelasnya.
Berita Terkait
-
Petani yang Gagal Panen di Bone Dapat Klaim Asuransi Usaha Tani Padi
-
Tahun Ini, Kementan Bangun Jalan Usaha Tani di 10 Provinsi
-
Tingkatkan Produksi Pangan, Kementan Targetkan 1000 Unit Irigasi
-
Capai Indonesia Lumbung Pangan 2045, Kementan Optimalisasi Irigasi
-
Antisipasi Kemarau 2020, Kementan Bangun Embung dan Parit
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
Usulan Kiai ke Prabowo: Bersihkan Jutaan Kayu Gelondongan Bencana Tanpa Bebani APBN!
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Perusahaan RI Bakal Garap Proyek Kabel Laut Jakarta-Manado
-
Baksos Operasi Katarak BCA Bangun Harapan, Buka Jalan Hidup Masyarakat yang Lebih Produktif
-
Kamus Istilah Pegadaian Terlengkap, Mulai dari Marhun hingga Surat Bukti Gadai