Suara.com - Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) akan mengantisipasi musim kemarau tahun ini melalui beberapa upaya. Salah satunya dengan membangun embung, dam parit dan long storage.
"Kita harus melakukan upaya antisipasi perubahan iklim terutama pada saat kemarau. Karena memang manfaat infrastruktur air seperti embung, dam parit maupun long storage baru terasa ketika kemarau datang," ujar Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Bangunan air seperti embung dan dam parit sangat bermanfaat, meskipun sumber airnya kecil bisa ditampung dulu. Setelah terkumpul air bisa dialirkan ke sawah-sawah petani. Sehingga petani bisa menambah pertanaman dalam setahun, dari satu kali menjadi dua kali.
"Insfrastruktur air ini juga sangat berguna dalam pengelolaan lahan kering maupun tadah hujan," tambah Mentan SYL.
Sementara, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Kementan, Sarwo Edhy
Berbeda dengan embung, dam parit dibangun dengan membendung sungai kecil atau parit alami. Untuk pengembangan dam parit, sungai yang dibendung memiliki debit minimal 5 liter per detik dan dengan luas lahan usaha tani yang dapat diairi minimal 25 ha.
Tak hanya itu, agar sumberdaya air memberikan manfaat yang lebih besar maka pembangunan dampak dam parit bisa dilakukan secara bertingkat dari hulu ke hilir dalam satu aliran Daerah Aliran Sungai (DAS) mikro.
"Model pengembangan dam parit bertingkat di DAS hulu sangat ideal untuk dikombinasikan dengan pengelolaan air dan sedimen di waduk atau embung besar," jelas Sarwo Edhy.
Contohnya dam parit yang dibangun Poktan Mappabengngae III di Kelurahan Tiroang, Kecamatan Tiroang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Dam parit di sini luas layanannya hingga 75 Ha.
Kemudian di Desa Tundagan, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang. Dam parit yang dibangun Poktan Maju Karya ini luas layanannya 32 ha.
Baca Juga: Di Bandung, Kementan akan Rehabilitasi Irigasi Seluas 1200 Hektare
Sedangkan pembangunan embung di Desa Pangadegan, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap dibangun dengan dimensi 18×13×2,5 m3. Embung yang dibangun P3A Usaha Tani Makmur ini mampu melayani areal sawah seluas 31 ha.
"Dari pembangunan embung dan dam parit ini peningkatan IP yang diharapkan semula 200 menjadi 300," harap Sarwo Edhy.
Namun, Sarwo Edhy memperingatkan agar pemeliharaan air sungai dan bangunan air tersebut harus dirawat.
"Biar saat musim kemarau debit air tidak kecil dan musim hujan air tidak meluap, sebaiknya perawatan, pemeliharaan dan konservasi harus dilakukan," tuturnya.
Misalnya dengan memelihara konservasi daerah hulu, pengerukan sedimen sungai yang sebaiknya dilakukan secara rutin sebelum musim penghujan datang. Kemudian perawatan rutin seperti membersihkan sampah yang menghalangi aliran air.
"Semuanya bisa dilakukan dengan komitmen bersama di desa setempat," pungkasnya.(*)
Berita Terkait
-
Komisi IV Sayangkan Pembebasan Impor Bawang Putih Hingga 31 Mei 2020
-
Program Asuransi Usaha Tani Padi, Petani Sebaiknya Tahu Cara Daftarnya
-
Di Bandung, Kementan akan Rehabilitasi Irigasi Seluas 1200 Hektare
-
Masuk Musim Tanam, Kementan Ingatkan Petani Ikut Asuransi Usaha Tani Padi
-
Tahun Ini, Alokasi Pupuk Subsidi untuk Sumenep Meningkat dari Sebelumnya
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa
-
PLTP Ulubelu Jadi Studi Kasus Organisasi Internasional Sebagai Energi Listrik Ramah Lingkungan
-
Tinjau Tol PalembangBetung, Wapres Gibran Targetkan Fungsional Lebaran 2026
-
Harga Emas Antam Naik Lagi Didorong Geopolitik: Waktunya Akumulasi?
-
Menkeu Purbaya: Bos Bank Himbara Terlalu Bersemangat Jalankan Ide Presiden
-
BPJS Ketenagakerjaan-Perbarindo Tandatangani MoU, Berikan Perlindungan Jaminan Sosial Pegawai