Suara.com - Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM), Supomo pemerintah telah menyiapkan berbagai kebijakan perekonomian khususnya untuk koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah agar tidak terlalu terdapak dengan adanya wabah Covid-19 ini.
Salah satunya adalah dengan melakukan restrukturisasi berupa penundaan pembayaran cicilan kredit oleh koperasi dan UMKM kepada LPDB. “Jadi restrukturisasi ini diberikan kepada koperasi dan UMKM yang benar-benar terdampak. Kalau yang sebelum adanya Covid 19 bayar cicilannya sudah tersendat-sendat tidak akan kami berikan,” kata Supomo dalam video conferencenya, Senin (27/4/2020).
Supomo mengatakan, ini sudah ada sekitar 40-50 koperasi di Indonesia dengan total outstanding mencapai Rp240 miliar yang telah mengajukan penangguhan pembayaran kreditnya kepada LPDB .
Supomo mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan proses dan verifikasi terhadap koperasi-koperasi tersebut agar segera mendapatkan keringanan.
"Restrukturisasi diperlukan karena usahanya ( UMKM ) merosot sehingga mereka tidak bisa membayar cicilan ke koperasi jadi mau nggak mau LPDB harus melakukan restruktirasasi kepada koperasi juga karena koperasi itu juga melakukan pinjaman ke LPDB . Untuk mitra lain seperti LKNB (lembaga keuangan non bank) sedang dikaji oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan)," katanya.
Berita Terkait
-
LPDB : Pinjaman Dana Bergulir hanya Disalurkan Melalui Koperasi
-
Jelang Ramadan, LPDB Salurkan Pinjaman Rp 50 Miliar ke Kospin Jaya
-
Terdampak Covid-19, Koperasi Bali Kencana telah Susun Beberapa Kebijakan
-
Pasca Social Distancing, KSP BaloTa Minta Angsuran ke LPDB Ditunda
-
Di Tengah Wabah Covid-19, KSPPS BMT Atunnisa Peroleh Dana Bergulir
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Irjen Kementan Kawal Distribusi Bantuan Langsung dari Aceh: Kementan Perkuat Pengawasan
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik