Suara.com - Bagi sebagian orang, keterbatasan bukan penghalang untuk terus berkarya demi meraih kehidupan yang lebih baik dan menolong sesamanya yang membutuhkan di tengah pandemi Corona Virus Disease (Covid-19). Salah satu contoh nyata adalah kisah Lince Rawi, agen BRILink yang tinggal di daerah terpencil, di Desa Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.
Segala keterbatasan infrastruktur tak menyurutkan niat Lince untuk membantu masyarakat di sekitarnya, khususnya dalam memenuhi kebutuhan bertransaksi perbankan.
Lince, yang berdagang sembako menjadi agen BRILink sejak 2019 untuk mendapatkan tambahan penghasilan memenuhi kebutuhan keluarga. BRILink merupakan perluasan layanan BRI, di mana BRI menjalin kerja sama dengan nasabahnya sebagai agen yang dapat melayani transaksi perbankan bagi masyarakat secara real time online, menggunakan fitur EDC miniATM BRI dengan konsep sharing fee.
Keberadaan Lince sebagai agen dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di daerah terpencil tersebut, yang mayoritas pekerja perusahaan perkebunan sawit. Dengan tekun dan sabar, Lince melayani transaksi keuangan para pekerja kebun dan orang-orang di sekitarnya.
“Alhamdulilah, orang yang dari kebun, kalau mau ke bank agak jauh. Jadi mereka mau transfer ke tempat saya saja, karena tidak punya fasilitas internet banking / mobile banking. Lokasi saya ini jauh dari bank. Sekarang saya transaksi pakai handphone,” ujar Lince, Kaltim, Selasa (21/4/2020).
Di tengah kesibukannya sebagai istri, ibu dari tiga anak dan berjualan sembako, Lince tidak pernah merasa lelah melayani masyarakat, termasuk menempuh perjalanan ke kantor BRI untuk melakukan penyetoran atau penarikan uang.
Bahkan tingginya transaksi dalam sehari membuat dia harus rela bolak balik ke kantor Bank BRI untuk menambah modal BRILink. Apabila kondisi tidak hujan, Lince menggunakan sepeda motor untuk menjangkau kantor Bank BRI yang berjarak tujuh kilometer dari rumahnya.
"Modal saya terbatas, tapi kadang-kadang sehari tiga kali balik ke Bank BRI. Jadi kalau modal habis saya harus ke bank untuk melakukan penarikan," ujar Lince.
Di saat pandemi ini, sejak pagi hingga malam, dia tetap melayani masyarakat yang ingin bertransaksi, mulai dari transfer uang, bayar tagihan PLN hingga setor tunai. Terlebih lagi bila memasuki periode gajian bagi para pekerja kebun, yakni sekitar tanggal 25 tiap bulan, transaksi yang dilayani Lince kian ramai.
Baca Juga: Wirausaha BRILIAN, Kemudahan bagi Pelaku UMKM Kembangan Usaha dari BRI
Banyak keunikan menjadi seorang Agen BRILink. Terkadang ia harus menghadapi masyarakat yang memiliki sifat keras kepala dan kurang memahami literasi keuangan. Kondisi ini membuat Lince harus memberikan penjelasan dan edukasi lebih mendalam terkait proses transaksi.
"Kadang-kadang orang kurang ngerti, jadi saya harus jelaskan," katanya.
Perempuan berusia 35 tahun ini mengaku, dalam sebulan dia bisa mengantongi pendapatan sekitar Rp 3 juta-4 juta. Kendati di satu sisi, kebijakan pembatasan wilayah untuk mencegah penularan Covid-19 telah berdampak pada menurunnya jumlah orang yang melakukan transaksi keuangan melalui dirinya.
“Biasanya orang-orang dari kebun dan perusahaan, daripada mereka ke bank atau ke ATM yang lokasinya jauh, mereka ke tempat saya saja. Sekarang karena pandemi banyak jalan ditutup, orang yang di luar atau yang di perusahaan sepertinya dibatasin kalau mau keluar.”
Namun Lince mengaku beruntung telah bergabung menjadi Agen BRILink, terlebih lagi pada masa sulit karena pandemi Corona seperti sekarang ini. Dia merasa terbantu, karena memperoleh tambahan penghasilan dari sharing fee transaksi sehingga mampu mencukupi kebutuhan keluarganya.
"Jadi agen BRILink, saya jadi ada tambahan penghasilan. Saya sangat bersyukur jadi agen BRILink,” pungkasnya.
Meski dihadapkan pada berbagai tantangan dan keterbatasan, Lince memiliki semangat layaknya Kartini yang tak putus asa menyebarkan kebaikan membantu sesamanya dan membangun optimisme untuk hidup yang lebih baik.
Berita Terkait
-
Wirausaha BRILIAN, Kemudahan bagi Pelaku UMKM Kembangan Usaha dari BRI
-
Sebanyak 125 Ribu Debitur KUR Mendapat Restrukturisasi dari BRI
-
Tanggulangi Pandemi, BRI Ajak Pekerjanya Berdonasi dalam Bentuk Sajak
-
Naik 6,15 Persen, BRI Raup Laba Rp 34,4 Triliun Pada 2019
-
Permudah Layanan Konsumen, Bank BRI Luncurkan Credit Card Mobile
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Santai! Menko Airlangga Yakin Rupiah Kebal Guncangan Shutdown Amerika!
-
Kementerian ESDM: Stok BBM SPBU Swasta Akan Kosong sampai Akhir 2025 Jika Tak Beli dari Pertamina
-
Rupiah Kembali Menguat pada Jumat Sore
-
Rupiah Makin Ganas, Dolar AS Keok Imbas Penutupan Pemerintahan Trump?
-
Tak Hanya KPR, BTN Genjot Penyaluran KUR UMKM
-
Perkuat Stok BBM, Pertamina Dirikan Fuel Terminal di Labuan Bajo
-
Setelah Udang, Kini Cengkeh Indonesia Dihantam Radiasi Nuklir Cesium-137, Amerika Blokir Ekspor
-
Vivo dan BP Batal Beli BBM Pertamina, Kini Dipanggil ke Kantor Bahlil
-
Bukti Ketangguhan Pangan Nasional: Ekspor Pertanian Januari-Agustus 2025 Melonjak 38,25 Persen
-
Heran SPBU Swasta Batal Beli BBM Pertamina, Kementerian ESDM: Bensin Shell Juga Mengandung Etanol